Balik lagi pada mahasiswa kupu-kupu mereka tidak selamanya selesai jam kuliah lalu pulang, atau pun tidak perduli dengan yang namanya organisasi kampus ataupun terhadap UKM yang tersedia di kampus. Dalam hal lain bisa saja mereka memiliki kesibukan yang lain, contohnya bekerja untuk menghidupi kehidupan sehari-hari agar tercukupi. Sebab sebagai mahasiswa tidak semua terlahir dari keluarga yang benar-benar berada. Ada yang bermodalkan niat dan tekad lalu selama menjadi mahasiswa ia bekerja paruh waktu membuatnya harus menyelesaikan sarjanahnya dengan tepat waktu dan tidak terkendala adanya tunggaan pembayaran administrasinya. Menjadi mahasiswa kupu-kupu tentu harus seperti baja, diajarkan mandiri dengan kesedehanaan dan berjuang tanpa membebani orang tua bahkan keluarganya dengan kuliah sambil bekerja. Menjadi mahasiswa kupu-kupu baja selalu di kejar oleh waktu bekerja bagaikan kuda demi mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
Mahasiswa kupu-kupu yang sambil bekerja patutlah diapresiasi sebab mereka tidak banyak mengobrolkan mengenai teori dan mereka tidak berkoar-koar di atas mimbar membentangkan poster didepan gedung rektorat, tetapi mahasiswa kupu-kupu langsung memanfaatkan peluang ekonomi bertujuan untuk menopang hidupnya serta masa depan kelak. Sebagai mahasiswa kupu-kupu selain bekerja terdapat pula juga mahasiswa tipe kupu-kupu memiliki hobi menulis seperti artikel, sastra. Serta tulisan ilmiah yang tulisannya dapat di pertanggungjawabkan dan dapat memberikan kontribusi bertujuan untuk sosial kemasyarakatan.
Terdapat ungkapan para ahli Albert Camus yaitu jika hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Mahasiswa Kura-Kura alias kuliah rapat-kuliah rapat tak selalu ideal dan mahasiswa kupu-kupu tidak selalu gagal. Sebagian mahasiswa Kura-kura mengikuti organisasi hanya untuk mencari kekuasaan serta kududukan. Sedangkan mahasiswa kupu-kupu mereka tidak semuanya melakukan hal sia-sia sebab mereka disamping kuliah juga membangun usaha, berkarya dalam hobinya ataupun kerja paruh waktu sehingga mereka dikatakan mahasiswa si kupu-kupu baja yang pantang menyerah dalam menggapai impian dan cita-citanya. Jadi, untuk saat ini dari perbedaan diantara kupu-kupu dengan kura-kura itu terlalu tertinggal zaman untuk di perdebatkan sebab semua itu fungsional serta saling melengkapi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut saya Mahasiswa si kupu-kupu baja juga termasuk aset bangsa, sebab adanya mahasiswa kupu-kupu menjadikan organisatoris contohnya seperti BEM kampus lebih berfungsi tanpa adanya mahasiswa tipe kupu-kupu siapa yang akan mereka atur? Sebagian mahasiswa memilih kupu-kupu sebab ia ingin fokus pada hobinya yang sangat ia tekuni seperti menulis ataupun berkarya. Dari banyaknya karya yang mereka ciptakan dapat membawa bangsa lebih maju dan berintegritas dari hal tersebut sebagai bukti bahwasanya indonesia lebih banyak memiliki generasi yang lebih produktif, kreatif, dan dapat menghasilkan karya yang mengangkat nama baik bangsa.
Penulis : Mahasiswi Prodi Ilmu Pemerintahan UIN STS Jambi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Zabak.id. Mari bergabung di Channel Telegram "Zabak.id", caranya klik link https://t.me/zabak.id, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Halaman : 1 2