Zabak.id, JAMBI – Fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) di Pondok Pesantren menjadi salah satu faktor penting untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Sederhananya, sanitasi yang bersih, sehat, dan layak merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar.
Melihat masih banyaknya fasilitas MCK di pondok pesantren yang belum memadai, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya terus berupaya membangun sarana prasarana air bersih dan sanitasi untuk memberikan program fasilitas MCK yang benar-benar bermanfaat bagi santri di Pondok Pesantren.
Dukungan ini diberikan salah satunya melalui program Padat Karya Tunai (PKT) Penyediaan Sarana dan Prasarana Sanitasi di Pondok Pesantren/Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK).
Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Sanitasi Pondok Pesantren/LPK meliputi pembangunan bangunan MCK yang terdiri dari bilik mandi dan kakus/toilet, tempat wudhu, tempat cuci tangan, dan tempat cuci pakaian serta instalasi pengolahan air limbah domestik dengan alokasi anggaran setiap unit sekitar Rp 200 juta.
Melihat kebermanfaatan program tersebut, dengan usulan yang berbondong-bondong datang ke Rumah Aspirasi H Bakri, Anggota DPR RI 3 Periode H Bakri memperjuangkan program tersebut di Gedung DPR RI untuk kementerian PUPR.
H Bakri yang dikenal sebagai Bapak Pembangunan Provinsi Jambi, bukan hanya peduli terhadap infrastruktur umum, namun ia juga peduli terhadap Pondok Pesantren yang dibangun menggunakan APBN.
“Prasarana Sanitasi Pondok Pesantren/LPK meliputi pembangunan bangunan MCK yang terdiri dari bilik mandi dan kakus/toilet, tempat wudhu, tempat cuci tangan dan tempat cuci pakaian serta instalasi pengolahan air limbah domestik dengan alokasi anggaran setiap unit sekitar Rp 200 juta,” jelas Anggota DPR RI 3 Periode sekaligus Ketua DPW PAN tersebut
Salah Satu Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Muhajirin yang terletak di Desa Tangkit Baru, Kecamatan Sungai Gelam Muaro Jambi turut menjadi sasaran program MCK tersebut.
Salah satu pengurus Ponpes Raudhatul Muhajirin, Ustadz Tri Ardiansyah, S.Ag. mengucapkan terima kasih kepada Anggota DPR RI H Bakri yang telah memperjuangkan MCK untuk Pondok Pesantren yang ditempati para santriwan dan santriwatinya.
Pondok Pesantren Mambaul ‘Ulum yang terletak di pinggiran Kota Jambi, Suprayogi menjelaskan bahwa saat ini yang tetap di Ponpes tersebut berkisar 800 hingga 1000 santri, jadi dengan ramainya santri tersebut tentunya sangat dibutuhkan yang namanya MCK.
Dibangunnya fasilitas MCK yang berasal dari dana pemerintah melalui perjuangan anggota DPR RI Dapil Jambi H Bakri, ia berterima kasih karena fasilitas sanitasi yang layak sudah dapat difungsikan.
“Kami (ponpes Mambaul ‘Ulum) mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Presiden Jokowi yang telah memberi bantuan berupa MCK yang mana memang sangat dibutuhkan oleh santri yang sangat banyak dan terkhusus lagi kepada Anggota DPR RI H Bakri yang telah menyalurkan bantuan MCK,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Ustadz Tri Ardiansyah selaku salah satu pengurus Ponpes Raudhatul Muhajirin di Desa Tangkit Baru Muaro Jambi mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Pusat dan H Bakri yang telah memperjuangkan hingga terbangunnya MCK di Ponpes tersebut.
“Kami ingin mengucapkan berterimakasih banyak atas bantuan MCK yang telah diberikan kepada kami (ponpes Raudatul Muhajirin), MCK ini sangat banyak manfaatnya dan sangat berkah bagi kami yang bermukim di pesantren ini,” tuturnya.
Diketahui, bahwa sejak adanya program pembangunan MCK bagi lingkungan pendidikan Islam di Provinsi Jambi yang telah diperjuangkan H Bakri sudah terbangun 34 Ponpes yang menggunakan anggaran APBN berkisar 200 juta per Pondok Pesantren.
Di antaranya ada Ponpes Mambaul ‘Ulum Talang Bakung, Ponpes Raudhatul Muhajirin di Desa Tangkit Baru, Ponpes Wali Pitu di Desa Air Hitam, Ponpes Riyadhul Muttaqin di Desa Sungai Tawar, Ponpes Jauharul Falah Al Islamy, Ponpes Robbaniyyin serta Ponpes lainnya yang tersebar di Provinsi Jambi. (tim)