Zabak.id, JAMBI – Bank Jambi menjadi jawara di kelas dengan perolehan skor tertinggi, yakni 95,03%.  Pada kegiatan “Rating 107 Bank Versi Infobank 2022”, dari 36 bank di KBMI 1 kelas aset Rp10 triliun sampai dengan di bawah Rp25 triliun, 18 bank berhasil meraih predikat “sangat bagus”

Hebatnya lagi, Bank Jambi mencetak tiga prestasi sekaligus;

  1. Mendapat predikat “sangat bagus” untuk kinerja keuangan 2020-2021.
  2. Berpredikat “sangat bagus” selama 25 tahun berturut-turut. Dan
  3. Skor yang diraih Bank Jambi tahun ini merupakan skor yang tertinggi dalam rating bank 2022, dari 107 bank yang dirating. Luar Biasa!

Dalam kesempatan itu Direktur Utama Bank Jambi Yunsak El Halcon, menjelaskan bahwa pandemi menjadi peluang dan tantangan bagi bank yang dipimpinnya ini, termasuk dari sisi teknologi. Pandemi yang mempercepat perkembangan teknologi membuat Bank Jambi harus update kemampuan information technology (IT)-nya, kemudian melakukan update value terhadap sumber daya manusia (SDM), sistem, dan infrastruktur bank.

“Sekarang dunia terus berubah dengan cepat, maka harus diantisipasi. Kalau dalam hal IT, kami rekrut khusus (timnya). Kami bukan bank digital, tapi saya mau semuanya digital. Kami juga ada tim kreatif untuk mengembangkan produk. Dari situ, kami perlu big data. Alhamdulillah, kami menjadi salah satu bank yang terpilih bekerja sama dengan AWS Amazon untuk mengembangkan big data. Dengan data-data ini, nanti kami bisa prediksi, kami mau membuat (produk) apa di tahun-tahun berikutnya,” kata Yunsak, Kamis (11/08/2022)

Baca Juga :  Malam Ke-12 Ramadhan, Gubernur Al Haris Tarawih di Desa Malapari

Menurut data Biro Riset Infobank (birI), seluruh pos keuangan Bank Jambi tumbuh positif. Labanya tumbuh 13,90% dari Rp275,81 miliar pada 2020 menjadi Rp314,15 miliar pada 2021. Kenaikan laba ini seiring dengan rasio profitabilitas, return on asset (ROA), dan return on equity (ROE) yang juga tercatat tumbuh. ROA Bank Jambi mencapai 3,20%, naik dari 3,17% pada tahun sebelumnya. Sementara, ROE-nya 19,37%, naik dari tahun sebelumnya yang tercatat 19,04%.

Kredit Bank Jambi juga tumbuh 5,67% dari Rp8,49 triliun pada 2020 menjadi Rp8,98 triliun pada 2021. Kenaikan kredit bank ini dibarengi dengan kualitas kredit yang baik, tecermin dari non performing loan (NPL) yang terjaga di level 1,12% atau jauh di bawah ketentuan regulator yang sebesar 5%.

Dari tujuh aspek penilaian pada rating kali ini, Bank Jambi mendapat skor terbaik pada tiga aspek, yakni permodalan, yang indikatornya adalah capital adequacy ratio (CAR) dan pertumbuhan modal inti; rentabilitas, yang komponennya adalah ROA, ROE, dan pertumbuhan laba; serta efisiensi, yang indikatornya adalah rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BO/PO) dan net interest margin (NIM). Sementara, untuk empat aspek lainnya, sebagian besar nilainya nyaris sempurna.

Baca Juga :  Untuk Menjaga kestabilan Harga dan Inflasi, Al Haris Hadiri Sekaligus Membuka Rapat TPID

Selain menjadi yang teratas di kelompoknya, apresiasi lebih tinggi memang layak diberikan kepada bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Jambi ini. Pasalnya, Bank Jambi secara konsisten mampu merengkuh predikat “sangat bagus” selama 25 tahun berturut-turut. Artinya, terhitung sejak 1997 sampai dengan sekarang bank ini sukses mempertahankan predikat prestisius itu. Di industri, tak banyak bank yang mampu mempertahankan prestasi tersebut dalam kurun waktu selama itu.

Tren kinerja positif Bank Jambi berlanjut di 2022. Berdasarkan data Biro Riset Infobank, sejumlah pos keuangan seperti total aset, kredit, dan laba (rugi) bersih tahun berjalan bank ini mencatatkan pertumbuhan positif hingga kuartal pertama 2022.

Dari sisi kredit, bank ini mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 4,08% atau dari Rp8,63 triliun pada kuartal pertama 2021 menjadi Rp8,99 triliun. Sejalan dengan itu, DPK juga tumbuh 0,98% menjadi Rp10,49 triliun. Tumbuhnya kredit dan DPK turut mendorong pertumbuhan laba (rugi) bersih tahun berjalan Bank Jambi sebesar 29,94% atau menjadi Rp121,61 miliar.

Selain itu, rasio-rasio keuangan Bank Jambi terjaga. Itu menandakan, pertumbuhan yang dicapai Bank Jambi berkualitas. Per kuartal pertama 2022, NPL net Bank Jambi berada di level 0,36%, sementara ROA-nya meningkat dari 4,06% di kuartal pertama 2021 menjadi 4,85%. Setali tiga uang, operasional bank ini juga makin efisien. Hal itu tecermin dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BO/PO) yang sebesar 60,65% atau sedikit naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni 59,35%.

Baca Juga :  Pengda dan Korda JMSI Jambi Resmi Dikukuhkan

“Kinerja baik Bank Jambi ini juga tak luput dari dukungan para pemegang saham, pimpinan DPRD se-Provinsi Jambi dan ketua komisi membidangi BPD, gubernur dan sekda dan OPD terkait OJK, BPKP, BPK, Kajati, Kapolda, dan Danrem,” tambah Yunsak.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan performa bisnis, Bank Jambi melakukan sejumlah strategi, salah satunya mendorong digitalisasi. Pada 2017, bank ini meluncurkan mobile banking (m-banking). Bank Jambi juga terus melakukan kerja sama dengan pihak lain, seperti perusahaan financial technology (fintech). Di samping itu, Bank Jambi terus meningkatkan kapabilitas internal.

“Kapabilitas, lebih kepada program insentifikasi infrastruktur dan kualitas SDM (sumber daya manusia) yang harus ditingkatkan khususnya di bidang IT termasuk dari sisi pengembangan software dan hardware serta keandalan DRP (disaster recovery planning) & DRC (disaster recovery center),” kata Yunsak.(us/adv)