Zabak.id – Jalan di Kecamatan Sadu, kabupaten Tanjung Jabung Timur, sampai hari ini tak kunjung diperbaiki. Ada 8 spot jalan di Sadu yang mengalami rusak parah. Spot kerusakan terparah berada di lintasan jalan Desa sungai sayang – Desa Sungai Jambat.
Bahkan jalan yang menghubungkan antar Desa menuju ibu Kota Kecamatan, yakni Kelurahan Sungai Lokan juga ikut rusak, padahal pusat perekonomian masyarakat, berada di di Ibu Kota Kecamatan, sehingga menghambat proses mobilisasi angkutan hasil panen masyarakat.
Masyarakat di Sadu di dominasi petani kelapa dalam, warga di Sadu juga rata-rata memiliki areal kebun kelapa dalam sebagai sumber pokok penghasilan nya.
Akibat jalan rusak tersebut membuat perekonomian masyarakat disana menjadi menurun, dikarenakan kos angkut untuk hasil komoditi mereka menjadi mahal akibat jalan rusak, ditambah harga kelapa dalam juga yang turun drastis.
Pesan WhatsApp yang diterima Zabak.id dari salah satu Warga Kecamatan Sadu yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan “saat ini harga buah kelapa dalam termasuk kopra lagi anjlok harganya, di tambah lagi dengan kos angkut yang jadi mahal, akibat rusaknya jalan,” ujarnya, Rabu (16/11/2022).
Warga berharap agar pemerintah segera mengatasi kerusakan jalan tersebut.
“Harapan kami dari masyarakat, khususnya para petani, memohon kepada pemerintah untuk dapat mengatasi kerusakan tersebut secepatnya, apalagi saat ini musim penghujan, semakin hancurlah jalan itu,” ungkapnya.
Warga juga menyebut, “kasianilah kami pak…para petani ini. Sudahlah harga hasil kebun kami murah, jalan hancur pula,” terangnya.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Provinsi Jambi, M Juber meminta komitmen pemerintah agar betul-betul perencanaan dimatangkan.
“Kami meminta komitmen pemerintah melalui dinas terkait agar betul-betul perencanaan dimatangkan. Jangan menunggu masyarakat berteriak baru pemerintah buka mata, ujarnya.
M Juber juga berharap kepada perintah agar ada upaya tindak lanjut peningkatan kwalitas jalan oleh Pemerintah secara berkelanjutan.
Lanjut M Juber, jika APBD Kabupaten tidak bisa memaksimalkan, bisa dikomunikasikan dengan Pemerintah Provinsi, bahkan sampai ke pemerintah pusat.
“Kitakan juga punya perwakilan di DPR RI, bahkan duduk dikomisi V. Semuanya bisa kita selesaikan, asalkan nawaitu serta komitmen kita sama untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, termasuk dibidang peningkatan infrastruktur,” ungkap M Juber. (Win)