Oleh: Hariqo Satria*
Zabak.id – Dalam banyak acara, kita sering mengatakan “sesuai kepercayaan masing2” atau SKM.
Ketika hujan turun dalam perhelatan MotoGP Mandalika juga demikian, “sesuai kepercayaan masing2” diamalkan setiap kepala agar hujan reda.
Banyak cara meminta dan menunda hujan, salah satunya dengan meminta jasa pawang hujan.
Itu sah-sah saja, dan merupakan bagian dari kekayaan negara kita yang terdiri dari 6 agama resmi, 187 kelompok penghayat kepercayaan, 1340 suku, 718 bahasa daerah, dll.
Nah, rupanya salah satu cara itu, menarik perhatian seorang pembalap MotoGP, Fabio Quartararo. Ia menirukan gaya pawang hujan di MotoGP Mandalika, dan viral.
Akun resmi @MotoGP bahkan menuliskan “THANK You for stopping the rain” disertai tagar #IndonesianGP. Postingan itu mendapatkan 16 ribu retweet, 88 ribu love per Kamis 21/3/2022 pukul 19.23 WIB, dan pasti akan terus bertambah.
Mempertontonkan cara pawang hujan bekerja jelas bagian dari strategi promosi, ini adalah seni mengubah krisis menjadi peluang, mengapa?. Sebab Indonesia akan rugi, jika setelah MotoGP, warga dunia hanya membicarakan Miguel Oliveira, Marc Marquez, dll.
Harus ada kejadian yang membuat warga dunia juga membicarakan Indonesia, mengetik kata “Indonesia” di mesin pencari, atau penasaran dengan warna cawan yang mirip minyak goreng.
Panggung ini diperankan dengan baik oleh seorang anggota tim pawang hujan, Rara Istiani Wulandari dan staf hotel bernama Risman.
Di era digital, diplomat bukan saja yang berdasi, tapi dukun, staf hotel juga bisa jadi diplomat yang membuat orang tertarik untuk berkunjung ke Lombok dan wilayah Indonesia lainnya.
Dalam konteks lain, Novelis Andrea Hirata juga sukses melakukannya setelah bertahun-tahun pemerintah “bingung” mempromosikan sebuah potongan surga bernama “Bangka Belitung”.
Silahkan teruskan perdebatan mengenai halal dan haramnya pawang hujan, kalau bisa debatnya dalam bahasa inggris, arab, mandarin, rusia, dll agar warga dunia dapat menikmatinya, dan makin tertarik ke Indonesia.
Sukses untuk MotoGP Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Sukses juga untuk Formula E pada 4 Juni 2022 nanti, dunia harus tahu bahwa Indonesia sudah selesai dengan pandemi.
Bahkan sedang sibuk dengan urusan lain, seperti minyak goreng yang sekarang melimpah, namun harga tinggi. Salam minyak Goreng.
*Hariqo Satria, adalah Pengamat Media Sosial dari Komunikonten dan CEO Global Influencer School, ig dan tik tok
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.