Oleh: Ahmad Firdaus

Zabak.id – Setiap daerah memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang berbeda-beda. Seperti hal nya rumah adat, setiap daerah memiliki karakteristik rumah adat dengan ciri khas nya masing-masing. Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) misalnya, Rumah adat melayu timur itu pada umumnya berukuran besar, berbentuk panggung atau rumah berkolong, dengan menghadap ke arah matahari terbit.

Tak hanya itu, Rumah adat Tanjab Timur juga terdapat rumah kecil berupa lubung padi pada sisi sebelah rumah, dengan ornamen seni ukir khas Jambi pada bagian atap rumah.

Rumah adat Tanjab Timur tentunya memiliki simbol dan filosofi tersendiri pada setiap corak dan gaya bangunannya. Oleh sebab itu rumah adat merupakan salah satu warisan budaya yang harus kita jaga secara berkelanjutan.

Rumah adat dibangun dengan wujud dan cara yang sama dari generasi ke generasi tanpa atau sedikit mengalami perubahan. Rumah adat tradisional sampai saat ini masih ada yang ditinggali, tapi juga ada yang digunakan untuk upacara adat.

Baca Juga :  Ketua DPRD Kota Jambi Pimpin Rapat Paripurna Pandangan Umum Fraksi-Fraksi Terhadap 5 Ranperda

Rumah adat merupakan cerminan budaya yang terbentuk dari tradisi dalam masyarakat, seperti adaptasi atau cara hidup, ekonomi, dan religinya.

Di Indonesia setiap daerah mempunyai rumah tradisional yang beragam berdasarkan wilayah dan sukunya. (CNN Indonesia)

Kondisi pada hari ini, rumah adat Tanjab Timur sudah mulai memperihatinkan, dinding dan bagian lantai nya sudah mulai keropos dan hilang. Apakah tidak ada keseriusan pemerintah untuk memperbaiki agar kelestariannya tetap terjaga ?.

Kenapa pemerintah bisa membangun sirkuit, tapi tidak bisa melestarikan simbol kebudayaannya. Apakah sirkuit zabak merupakan kebutuhan yang harus dibangun di Tanjab Timur ?.

Zabak Sirkuit dibangun dengan anggaran yang fantastis dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tanjab Timur, tapi rumah adat yang menjadi simbol dan nilai-nilai budaya suatu daerah kini dalam kondisi memperihatinkan.

Pembangunan zabak sirkuit menelan anggaran Rp 16 milyar. Tentu itu bukan anggaran yang sedikit. Tapi, kenapa rumah adat sampai saat ini tidak diperbaiki, apa ungensinya sirkuit itu dibangun. Apalagi pembangunannya di masa pandemi covid-19.

Baca Juga :  Tim Rumah Aspirasi H Bakri Kunjungi Penerima Bedah Rumah di Desa Mencolok

Perhatian pemerintah untuk kelestarian adat dan budaya kini sudah mulai hilang, terbukti, rumah adat dibiarkan terbengkalai dengan kondisi yang rusak dan lebih memilih untuk membangun sirkuit.

Padahal, kita masyarakat Tanjab Timur harus menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya, mengunjungi rumah adat agar kita tidak lupa dengan ciri khas daerah kita. Apa yang akan kita ingat jika kita mengunjungi rumah adat kita saat ini, dengan kondisi bangunan nya yang sudah keropos.

Kondisi rumah adat Tanjab Timur sudah lama dikritisi masyarakat, tapi tak kunjung diperbaiki. Berbeda dengan sirkuit zabak, meski menuai kritikan, dan Bupati mengakui hal itu, tapi kenapa pembangunannya tetap dilaksanakan.

Pada peresmian dibulan Desember tahun 2022 yang lalu, Ketua IMI sekaligus ketua MPR Bambang Soesatyo berpesan, dalam setiap minggu harus ada event balap yang diselenggarakan di zabak sirkuit, dari mulai level antar klub, regional, hingga nasional. Tapi kenyataannya, pasca peresmian, belum ada event yang diselenggarakan di zabak sirkuit.

Baca Juga :  Tingkatkan Ekonomi, Al Haris Resmikan Ruas Jalan di Danau Paruh Rantau Kermas

Lalu bagaimana dengan penambahan PAD, apakah bisah menambah PAD jika tidak ada kegiatan yang dilaksanakan di zabak sirkuit. Pemerintah Tanjab Timur hanya menghabiskan anggaran daerah dalam membangun sirkuit.

Masyarakat tidak melarang pemerintah Tanjab Timur untuk membangun sirkuit. Tapi, pemerintah harus melihat kondisi daerah kita saat ini, dimasa pandemi Corona Virus Disease (covid-19), anggaran banyak dialihkan untuk penanganan virus corona.

Banyak anggaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk pembangunan infrastruktur dialihkan untuk penangan pandemi covid-19. Artinya, pemerintah lebih fokus dan memprioritaskan untuk penangan virus Corona.

Jika mengacu kepada hal-hal yang semestinya harus dibangun di Tanjab Timur, selain rumah adat yang sudah mulai keropos, infrastruktur jalan juga sudah mulai banyak yang rusak. Tapi, kenapa sirkuit yang dibangun?