Zabak.id – 30 Desember 2018 adalah hari, tanggal,bulan serta tahun dimana aku mulai berusaha sekuat tenaga menahan rasa sakit seperti kehilangan separuh organ tubuh, dan tak ada yang bisa menyembuhkan nya hingga kini kecuali bisa bertemu dengan nya walaupun hanya di dalam mimpi.

Berbagai cara telah kulakukan,siang malam doa kulantunkan, itu semua kulakukan agar aku bisa ikhlas atas kepergian mu serta kau pun menjadi tenang berada di sisi yang maha kuasa…

Ya,… Waktu begitu cepat berlalu sehingga aku hampir lupa bahwa usia kepergian mu telah mencapai kurang lebih hampir dua tahun lamanya kau telah meninggal kan kami di dunia.

Baca Juga :  Permata Tanjung Jabung Timur Syekh Muhammad Arifin Bin Khumaini Banafi' (1891-1961)

Semenjak kau telah tiada, aku selalu berusaha dengan sekuat tenaga menahan rasa sakit, bagaikan hidup dengan separuh organ tubuh. Dan entah kenapa, ketika aku melihat seorang anak yang sedang dibelai mesra oleh ibunya hatiku menjadi mengebu-gebu lalu memberotak hingga air mata perlahan menetes dan membahasi pipiku.

Oh Tuhan, kenapa terlalu cepat kau ambil bidadari ku, sedangkan aku belum membuatnya tersenyum bahagia, dan aku belum mendengar sebuah kata-kata bahwa ia bangga memiliki anak seperti ku.

Oh tuhan, pertemukanlah aku dengan nya, ingin sekali kupeluk lalu kucium pipinya serta bersujud di telapak kakinya sambil menangis dan berucap., “Mak, jangan tinggalkan aku”, “Mak,maafkan atas segala sifat kurang ajar ku terhadap mu”, dan terakhir ingin ku ucapkan bahwasanya “Mak,aku sudah berhasil menemukan seluruh keluargamu di Manado, termasuk “Kak Clara Somba” saudari kandungku yang hampir kurang lebih 30 tahun terpisah.

Baca Juga :  Swarna Bhumi

Entah kenapa semenjak kepergian mu aku selalu di hantui rasa sesal yang mendalam,dengan di tandai oleh hati yang selalu berkata, “seandainya ia masih ada pasti tak kan ku sia-siakan”., Oh sungguh malang nasibku, karena hidup dengan rasa penyesalan serta hidup dengan selalu mengharapkan kembali kasih sayangnya.

Oh Tuhan… Ku mohon padamu sampaikan lah ceritaku ini kepada seorang bidadari yang telah mengandungku, serta merawat dan membesarkan aku dengan ikhlas,sabar dan tabah. Dalam menghadapi sikap dari perilaku yang tak sepantasnya ku lakukan padanya.