Zabak.id – Mengenai Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor : M/1/HK.4/IV/2022 tentang pelaksanaan pemberian tunjangan hari raya keagamaan tahun 2022 bagi pekerja Buruh/Perusahaan.

Adapun pembayaran THR Keagamaan dilaksanakan dengan memperhatikan

hal-hal sebagai berikut:

1. THR Keagamaan diberikan kepada:

a. Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus atau lebih.

b. Pekerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atiau pedanjian kerja waktu tertentu.

2. Besaran THR Keagamaan diberikan sebagai berikut:

a. Bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan sebesar 1 (satu) bulan upah.

b. Bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 (dua belas) bulan, diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan:masa kerla x 1 (satu) bulan upah.

Baca Juga :  Kantor Hukum M. Musri Nauli, SH & Association Merangin Diresmikan

3. Bagi pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian lepas, upah 1 (satu) bulan dihitung sebagai berikut:

a. Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan atau lebih, upah 1 (satu) bulan dihitung berdasarkan rala-rala upah yang diterima dalam 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

b. Pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 (dua belas) bulan, upah 1 (satu) bulan dihitung berdasarkan Gta-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.

4. Bagi pekerja/buruh yang upahnya ditetapkan berdasarkan satuan hasil maka upah 1 (satu) bulan dihitung berdasarkan upah rata-rala 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

Baca Juga :  BPJN Jambi Kebut Pengerjaan Jalan Nasional, Diharapkan Pemudik Nyaman dan Aman saat Mudik 

5. Bagi perusahaan yang menetapkan besaran nilai THR Keagamaan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan yang telah dilakukan lebih besar dari nilai THR Keagamaan sebagaimana nomor

2 di atas maka THR Keagamaan yang dibayarkan kepada pekerja/buruh sesuai dengan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan yang telah dilakukan.

6. THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum hari raya keagamaan.

Dari surat ederan Tersebut awak Media Zabak.id Lakukan Konfirmasi kepada Kadis Disnaker Dianda Putra, SSTP, M.Si Melalui Zailani. P, S.Sos Kepala Bidang HI dan Jamsos Menyampaikan Mengenai Surat Edaran tadi Mengenai THR Keagamaan Terhadap Pekerja di Perusahaan.

Baca Juga :  Kapolsek Kuala Jambi Sampaikan Arahan ke Masyarakat Untuk Bijak Bersosial Media

“Kami akan melaksanakan observasi atau Survei ke pihak perusahaan serta Lakukan pembinaan” Tuturnya, Rabu (13/04/2022).

Perusahaan di Tanjab Barat ada 140 Perusahaan dengan jumlah pekerja Sekitar Delapan Ribu Orang yang berkerja di sebuah perusahaan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

“Bahwa THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lambat 7 (Tujuh) hari Sebelum Hari Raya Idhul Fitri” tuturnya.

“Jika tidak di bayarkan akan di berikan Sanksi kepada perusahaan” jelasnya.

“Selanjutnya upaya Disnaker Tanjab Barat membuat Posko pengaduan kepada Pekerja, agar prosesnya pembayaran nya lebih cepat dan untuk posko nya di kantor Disnaker Tanjab Barat” Tutupnya.(Mal).