Zabak.id – Industri 4.0 tidak lagi sama dengan era industri sebelumnya. Peran teknologi informasi tidak lagi sekedar sebagai alat tambahan namun sudah menjadi alat yang wajib ada untuk menjamin kelancaran operasional. Hal ini mendorong perubahan kepemimpinan di era digital. Agar menjaga daya saing, daerah membutuhkan digital leadership yang berorientasi pada inovasi dan kreativitas. Saat berbicara tentang digital leadership, mungkin tidak sedikit yang langsung terbayang pada sosok para pemimpin atau CEO perusahaaan. Kefasihan para CEO akan teknologi memang tidak perlu diragukan lagi.

Mereka juga memiliki visi yang jelas terhadap pemanfaatan teknologi di lembaganya. Namun apakah digital leadership hanya bisa dijumpai pada lembaga berbasis teknologi? Digital leadership adalah kepemimpinan strategis dengan memanfaatkan teknologi, khususnya aset digital untuk mencapai tujuan lembaga.

Meski demikian, digital leadership bukan hanya sekedar memanfaatkan teknologi, seperti email dan software untuk menjalankan operasional perusahaan. Lebih penting dari itu, digital leadership mampu memanfaatkan data untuk menggerakkan perusahaan ke arah yang lebih baik.Seorang digital leader memiliki pendekatan yang sangat berbeda dengan pemimpin tradisional. Dalam mengambil keputusan, seorang digital leader tidak hanya bertumpu pada masukan dari orang-orang yang dipercaya. Mereka juga menggunakan data untuk menentukan keputusan terbaik untuk perusahaan.

Baca Juga :  Peduli Masyarakat, H. Bakri Sampaikan Pembangunan di Kecamatan Mendahara

Sebelum pemanfaatan teknologi informasi belum semasif sekarang, rasanya sulit untuk mendapatkan jawaban pasti dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Kalaupun bisa mendapatkan jawaban, sulit memastikan seberapa akurat jawaban tersebut. Porsi asumsi cenderung lebih besar. Karena itulah, sulit untuk menentukan keputusan yang tepat. Di era digital seperti sekarang ini, perusahaan bisa mendapatkan data produk yang paling laku dijual dengan lebih mudah. Monitoring iklan juga sama mudahnya. Saat ada strategi bisnis yang kurang efektif, hal tersebut bisa diidentifikasi lebih cepat dan mudah. Ilustrasi di atas mungkin terlihat sederhana. Namun tanpa digital leadership, hal tersebut sulit dilakukan.

Dalam hal pemanfaatan teknologi dan data, digital leader adalah otaknya. Apakah perusahaan mampu mengolah data dan memanfaatkannya untuk kemajuan perusahaan, semua itu sangat bergantung pada digital leader yang memegang pucuk kepemimpinan.‍

Baca Juga :  Ini Tanggapan Ketum HMI Cabang Kerinci Terkait Isu Yang Beredar

Teknologi hanya sebaik orang yang menggunakannya. Apakah teknologi tersebut mampu membawa dampak baik bagi perusahaan atau tidak, semua itu sangat bergantung pada orang-orang yang ada di dalamnya. Memiliki orang-orang yang fasih dengan teknologi adalah salah satu syarat untuk mencapai tujuan perusahaan di era digital. Akan tetapi, teknologi dan data yang ada akan digunakan untuk apa? Ke mana arah pemanfaatannya? Inilah yang sering kali lebih sulit untuk dimengerti dan gagal ditafsirkan perusahaan.

Digital leadership memiliki peran kunci dan mengambil posisi terdepan dalam hal kepemimpinan di era digital. Kemampuan digital leadership memungkinkan seorang pemimpin untuk memanfaatkan teknologi dan data untuk memimpin sebuah perusahaan. Berdasarkan hasil studi Oxford Economics dan SAP, organisasi yang mengadopsi digital leadership cenderung mampu mendapatkan hasil bisnis yang jauh lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek kinerja finansial, kepuasan karyawan hingga pengambilan keputusan.‍

Baca Juga :  Opini Musri Nauli : Buya Sattar

Dalam kepemimpinan perusahaan ataupun lembaga birokrasi melek digital itu adalah salah satu aset yang harus dikembangkan secara pesat supaya sesuai dengan proses pengembangan zaman dan menghadapi era revolusi industri ini adalah suatu jembatan dalam mempersiapkan generasi emas di 2045.

Kualitas seorang pemimpin tidak terbentuk dalam waktu semalam. Ada proses yang harus dilalui untuk menguasai seni dalam memimpin banyak orang. Bahkan untuk seorang pemimpin sekalipun, mereka harus terus belajar hal-hal baru untuk bisa menjadi pemimpin yang relevan dengan zaman. Itulah kenapa seorang pemimpin tidak boleh berhenti belajar dan terus mengembangkan dirinya. Ingin jadi pemimpin di era digital ini? Kini siapapun memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi seorang leader, khususnya di era digital saat ini.

Penulis: Pitriya Ketum Kohati BADKO HMI Jambi dan Peserta Latihan Kader III Tingkat Nasional Sumatera Bagian Selatan