Demokrasi Dan Ruang Publik Yang Sehat

Rabu, 22 November 2023 - 22:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Ari Safari Mau, Kandidat Ketua Umum PB HMI Periode 2023-2025

Zabak.id – INDONESIA sedang dalam perjalanan memasuki dekade ketiga demokratisasi yang ditandai dengan gerakan reformasi menumbangkan rezim otoritarianisme orde baru pada 1998. Agenda besar reformasi adalah menciptakan tatanan kehidupan bangsa dan negara yang demokratis.

Indonesia saat ini telah memasuki fase demokratisasi yang jauh melampaui era orde baru, tetapi demokrasi tidak berlangsung dalam ruang hampa.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemajuan sebuah demokrasi senantiasa kerap dihantui oleh kemundurannya sendiri. Setidaknya kemunduran demokrasi telah menjadi semacam gejala global dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam arus perjalanannya demokrasi di Indonesia melewati jalur terjal jika tidak ingin disebut sebagai langkah mundur. Sebut saja ancaman atas kebebasan berpendapat yang menjadikan masyarakat selalu dihantui bayang-bayang pemidanaan dalam 10 tahun terakhir.

Baca Juga :  Catatan di Kaki Langit, HMI di Ujung Sejarah

Hal ini tentu tidak dapat dianggap sebagai sebuah masalah sepele dan harus dimaknai sebagai semacam upaya penyumbatan aspirasi kritis warga negara yang terjadi secara struktural.

Demokrasi selalu ditandai dengan partisipasi, transparansi, dan kuasa politik yang akuntabel. Menyumbat aliran aspirasi kritis warga sama artinya dengan menghambat tumbuh kembang demokrasi.

Demokrasi dan Ruang Publik yang Sehat

Hambatan-hambatan dalam memajukan demokrasi harus diidentifikasi dengan saksama agar kita mampu terhindar dari jebakan-jebakan kontra produktif dalam kehidupan bernegara. Stagnasi dalam penguatan civil society salah satunya merupakan hambatan serius terhadap masa depan demokrasi Indonesia.

Stagnasi ini bisa dibaca jelas pada lemahnya partisipasi publik dalam perumusan-perumusan kebijakan negara. Seringkali kita justru menemukan negara berada pada posisi diametral dengan warganya.

Atas nama pembangunan negara sering kali tampil dengan wajah garang di hadapan publik. Terlampau banyak kita menyaksikan praktik-praktik kegarangan negara yang menempatkan masyarakat harus berhadapan dengan moncong senjata saat hendak mempertahankan kepentingannya.

Baca Juga :  Ketua DPRD Edi Purwanto Minta Pemprov Jambi Optimalkan Penyerapan Anggaran Perubahan

Pada tahap ini, tentu kebebasan adalah barang mewah. Padahal kebebasan adalah urat nadi dari demokrasi. Sulit bahkan mustahil membayangkan demokrasi dapat tumbuh dengan meniadakan kebebasan.

Sebagai bangsa yang masih belajar berdemokrasi kebebasan seolah barang gaib. Ia ada, tetapi tidak ada. Tidak begitu mengherankan jika kini dunia yang sedang diterpa derasnya arus informasi berada pada sebuah fase yang oleh para ilmuwan sosial disebut sebagai post truth era.

Sebuah masa di mana ruang publik disesaki dengan berbagai macam informasi yang tentunya menomorduakan kebenaran itu sendiri.

Sialnya, momentum ini seringkali digunakan sebagai alat justifikasi memberangus kebebasan. Padahal membersihkan tumpukan sampah dalam ruang publik sama sekali bukan berarti justifikasi atas pembatasan kebebasan.

Baca Juga :  Warga Desa Sumber Jaya Usulkan Program APBN ke H Bakri

Ruang publik harus dibangun secara deliberatif dengan membersihkan tumpukan-tumpukan sampah. Menghidupkan dialog, debat publik, musyawarah, dan edukasi lainnya yang menjunjung penghormatan atas segala macam perbedaan adalah jalan menuju ruang publik yang sehat. Hanya dengan cara-cara demikian kita dapat mencapai substansi demokrasi.

Membangun Demokrasi yang Emansipatoris

Dalam perjalanan menuju tiga dekade demokrasi ini nampaknya membaca ulang dan memastikan gerak demokratisasi masih berjalan pada rel yang tepat adalah sebuah keharusan. Fokus pada ambisi pembangunan infrastruktur semata pada akhirnya melahirkan semacam banalitas kejahatan yang tentu saja akan mengorbankan alokasi pada program strengthening dan empowering civil society.

Kerusakan dan banalitas pada institusi dan suprastruktur demokrasi Indonesia beresiko tinggi menjalar ke dalam kehidupan masyarakat yang terbilang masih terlampau ringkih ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Zabak.id. Mari bergabung di Channel Telegram "Zabak.id", caranya klik link https://t.me/zabak.id, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait

Halal Bi Halal DPC PERADI Jambi Berbagi dan Peduli Terhadap Anak Yatim Piatu
Ketum HIPKA KAHMI Kunjungi Kedai Sayur 24 Yogyakarta
Romi dan Al Haris, Siapakah yang PHP?
Lanjut 2 Periode, Al Haris Kembalikan Langsung Formulir Pendaftaran ke Demokrat
Didampingi Ketua DPD Partai Golkar Tanjab Timur, Muslimin Tanja Mendaftar ke PKS
Jum’at Berkah, MT Kembalikan Formulir PD dan Nyatakan Diri Siap Mengabdi Untuk Tanjab Timur
Gubernur Al Haris Beri Penjelasan Atas Capaian Pembangunan Pemprov Kepada Dewan
Musrenbang RKPD 2025, Gubernur Al Haris: Pemprov Jambi Berhasil Menjaga Kestabilan

Berita Terkait

Minggu, 28 April 2024 - 20:28 WIB

Halal Bi Halal DPC PERADI Jambi Berbagi dan Peduli Terhadap Anak Yatim Piatu

Minggu, 28 April 2024 - 14:51 WIB

Ketum HIPKA KAHMI Kunjungi Kedai Sayur 24 Yogyakarta

Sabtu, 27 April 2024 - 19:56 WIB

Romi dan Al Haris, Siapakah yang PHP?

Sabtu, 27 April 2024 - 07:23 WIB

Yuk Intip Sepak Karir Muslimin Tanja

Jumat, 26 April 2024 - 17:40 WIB

Lanjut 2 Periode, Al Haris Kembalikan Langsung Formulir Pendaftaran ke Demokrat

Jumat, 26 April 2024 - 15:49 WIB

Jum’at Berkah, MT Kembalikan Formulir PD dan Nyatakan Diri Siap Mengabdi Untuk Tanjab Timur

Kamis, 25 April 2024 - 21:55 WIB

Gubernur Al Haris Beri Penjelasan Atas Capaian Pembangunan Pemprov Kepada Dewan

Kamis, 25 April 2024 - 19:01 WIB

Musrenbang RKPD 2025, Gubernur Al Haris: Pemprov Jambi Berhasil Menjaga Kestabilan

Berita Terbaru

BERITA

Ketum HIPKA KAHMI Kunjungi Kedai Sayur 24 Yogyakarta

Minggu, 28 Apr 2024 - 14:51 WIB

BERITA

Romi dan Al Haris, Siapakah yang PHP?

Sabtu, 27 Apr 2024 - 19:56 WIB

SOSPOL

Yuk Intip Sepak Karir Muslimin Tanja

Sabtu, 27 Apr 2024 - 07:23 WIB