Zabak.id, TANJAB TIMUR – Dalam rangka membentuk generasi muda dan Pelajar yang berkarakter, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) gelar sosialisasi Penguatan dan Revolusi Mental bagi pelajar SMA Negeri 8, SMK Negeri 1 dan Madrasah Aliyah Nahdlatul Tulab serta para guru pendamping.
Kegiatan berlangsung di Aula Kantor Kesbangpol Tanjab Timur, pada Senin (12/08/2024) dan Nara sumber pada kegiatan ini terdiri dari, Pabung Kodim 0419/ Tanjab Mayoi Inf Ahmad Riadh. Kabag Ops Polres Tanjab Timur Kompol Muchlis Gea. Kabid Dinas Pendidikan Rafly dan BNNK Tanjab Timur Sakti Wijaya.
Kegiatan ini sebagai upaya mendorong generasi muda khususnya pelajar untuk selalu menghargai perjuangan dan pengorbanan pahlawan demi mewujudkan kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Tanjab Timur melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), melakukan sosialisasi penanaman nilai-nilai kejuangan bangsa di sejumlah sekolah di Kabupaten Tanjab Timur di jenjang dan SLTA sederajat.
Kepala Badan Kesbangpol Sularto. S.Kom mengatakan bahwa dengan adanya perkembangan IT, perlu diwaspadai sebab ibarat dua mata pisau, di satu sisi bisa memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan generasi muda meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing. Namun disisi lain, informasi yang bersifat destruktif mulai dari narkoba, pornografi, pergaulan bebas hingga radikalisme dari teroris juga masuk dengan mudahnya apabila mereka tidak membendung dengan filter ilmu pengetahun dan karakter positif dalam berbangsa dan bernegara.
“Kita berharap anak-anak kita generasi penerus jangan sampai melupakan sejarah, terkait perjuangan bangsa kita, khususnya kegiatan perjuangan yang di negeri ini, sehingga tumbuh nasionalisme, jadi mereka tahu ternyata tidak semudah itu, apa yang mereka nikmati ini ternyata ada sejarah, bagaimana perjuangan, ketika tahun 1945 proklamasi sampai ada pertempuran oleh para pahlawan yang berjuang untuk negeri tercinta ini,” terangnya.
Kepala Badan Kesbangpol mengatakan. Menjadi pahlawan tidak harus berperang melawan penjajahan seperti saat perjuangan bangsa Indonesia lepas dari penjajahan. Namun, saat ini generasi muda yang masih berstatus menjadi pelajar juga bisa menjadi pahlawan. Karena menjadi pahlawan adalah orang yang membela kebenaran, membela tanah air dan bangsa Indonesia.
“Bagi pelajar tidak perlu harus membawa senjata. Pelajar harus berperang melawan kebodohan, narkoba dan pergaulan bebas,”ujarnya.
Pelajar tidak hanya menunggu kegiatan penanaman nilai-nilai kepahlawanan saja. Namun secara aktif menyerap dan mengaktualisasikan nilai-nilai kepahlawanan dari tokoh-tokoh pejuang bangsa Indonesia ini.
“Suka bermusyawarah, saling tolong menolong, menghormati orang tua dan guru merupakan nilai-nilai kepahlawanan yan g bisa dilaksanakan oleh generasi muda dan pelajar dalam pergaulan sehari-hari,” jelasnya.
Dengan penerapan nilai-nilai kepahlawanan. Termasuk mengasah jiwa kemandirian, musyawarah, gotong royong dan social.
“Jadi, untuk menjadi pahlawan tidak harus memanggul senjata, tetapi kalian juga dapat menjadi pahlawan pendidikan, pahlawan lingkungan dan lainnya,”ucap Kepala Badan Kesbangpol Tanjab Timur.
Kegiatan dilanjutkan dengan mendengarkan arahan dari para Narasumber, dilanjutkan dengan foto bersama.(*).