Zabak.id, JAMBI – Manusia boleh berencana, tapi Tuhan juga yang berkuasa memutuskan. Niat untuk pergi umroh ke tanah suci bersama istrinya tahun depan hanya rencana. Tapi Allah berkehendak lain. Suami tersebut dipanggil Yang Maha Kuasa di Masjid Ar-raudhah di Telanaipura, Kota Jambi di saat menghadiri Salat Jumat, hari rayanya kaum muslim.

Itulah keinginan terakhir dari Nurul Fahmi (44) buat istri tercintanya Nurul Ernawati di kediamannya di kawasan Sekolah Polisi Negara (SPN) di Sebapo, Kabupaten Muarojambi, Jambi.

Saat itu, Jumat (27/5/2022) pagi, Nurul Fahmy sebelum berangkat dinas di lokasi kerjanya yang baru di Kantor Komisi Informasi Publik (KIP) Provinsi Jambi di kawasan Sungaikambang, Telanaipura, Kota Jambi bersiap-siap untuk berangkat.

Namun istrinya bertanya, “mau minum teh ya”. Kemudian dijawab, “ya boleh”.

Sembari minum secangkir teh hangat tersebut, obrolan seputar rumah tangga mengalir begitu saja. Tidak ada keanehan dan pesan khusus yang terlihat pagi itu.

Hanya saja yang tidak biasa, ayah tiga orang anak tersebut membicarakan umroh ke tanah suci. “Tahun depan kita pergi umroh ke tanah suci ya?” ujar Nurul menirukan ajakan almarhum suaminya, Jumat malam (27/5/2022)

Baca Juga :  AWaSI Jambi Gelar Buka Puasa dan Bimbingan Jurnalistik Bertajuk Sejatinya Insan Media

“Aamiin,” jawabnya singkat dengan mimik wajah duka dan mata masih menyisakan tetesan air mata. Inilah yang masih terngiang di telinganya sambil mendekap kedua anaknya.

Sedangkan putrinya yang bernama Pelangi terlihat tidak hentinya memegang handphone. Dia melihat sosok ayahnya yang terekam di telepon genggamnya tanpa bisa didekapnya lagi.

Sosok ayah yang selalu sayang kepada anaknya itu, kini meninggalkan dunia yang fana ini tanpa diduga sama sekali.

Sedangkan Erwin Majam, Sekretaris Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Jambi mengaku tidak percaya dengan kepergian pimpinannya tersebut.

“Usai dilantik anggota KIP, pada hari Kamis berita ucapan selamat beliau bertubi-tubi. Namun satu hari berikutnya, justru berita dukacita yang tertulis di hampir semua media online,” tuturnya.

Dirinya berharap, amal ibadahnya diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan bisa menerima cobaan.

Baca Juga :  Gubernur Jambi Al Haris Bantu Ribuan Rumah Ibadah dan Lembaga Pendidikan Keagamaan

“Beliau orang baik, banyak ilmu jurnalistik yang ditularkan ke kami-kami ini. Selamat jalan kawan,” imbuh Erwin.

Salah seorang rekannya lagi menambahkan, kepergian Nurul Fahmy mengiringi kepergian mantan Ketua Muhamadiyah Buya Syafi’i Ma’arif.

“Buya Syafi’i Ma’arif meninggal pagi hari, sedangkan Nurul Fahmy tengah hari di dalam masjid saat mendekati salat Jumat. Yang meninggal ini orang hebat semua. Semoga husnul khatimah,” katanya.

Salah seorang rekan korban yang juga baru dilantik anggota KIP Jambi dari media, Siti Masnidar mengaku terkejut dan tidak percaya mendengar rekannya tersebut meninggal dunia.

Di dalam akun Facebooknya, dia menulis “Tadi siang kita masih ketawa-ketawa…setengah jam berikutnya kudengar kabar duka dari masjid Ar Raudah”.

“Selamat jalan kawan…Nurul Fahmi…aku bersaksi kau orang baik.. Cara pergimu diimpikan semua orang. Di tempat terbaik, dalam kondisi terbaik..”

“Insya Allah Husnul Khatimah…Semoga keluarga kecilmu diberikan ketabahan dan kekuatan,” tulisnya lagi.

Sebelumnya, kabar mengejutkan ini, menyebar dihampir grup WhatsApp dan media sosial yang menyebutkan “innalilahi wainnailaihi raji’un, telah berpulang rekan kita Nurul Fahmi, anggota Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jambi Periode 2022-2026. Semoga Husnul Khatimah”.

Baca Juga :  Dikritik Kinerjanya Romi Hariyanto Malah "Baper"

Salah seorang saksi, Paisal mengatakan bahwa dirinya saat kejadian persis sebelahan dengan korban.

“Saya satu saf dengan almarhum tadi,” ungkapnya saat berada di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi, Jumat (27/5/2022).

Dari kondisi saat mengikuti salat Jumat, saksi sudah melihat korban duduk dengan posisi kepala sudah tertunduk.

“Saya pikir lagi duduk tertidur. Jadi saya biarkan. Tidak lama kemudian tersungkur. Kejadiannya saat salat sunah sebelum khotbah Jumat,” katanya.

Selanjutnya dirinya curiga saat tergeletak di karpet merah masjid.

“Saya pegang badannya sudah terasa dingin. Kemudian saya periksa identitas di dompetnya. Ada nama korban dan tanda pengenal wartawan dan KTP,” ujarnya.

Selanjutnya, warga menghubungi pihak Kepolisian Sektor Telanaipura dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi. (azh)