Zabak.id, Feature – Alam dan orang tuanya telah mengajarkan konsep kerja keras dan tekun. Kehidupan masa kecilnya dihabiskan di Desa Lambur, sebuah desa pesisir di Kecamatan Sabak Timur, Tanjung Jabung Timur. Sebagian besar masyarakatnya menjadi nelayan, pekebun, atau petani.
Orang tuanya petani. Lalu, mereka merambah ke dunia usaha, hingga punya pabrik padi dan perkebunan di kampung. Saat masih duduk di kelas 4 SD, ibunya wafat. Dia dibesarkan dan dididik oleh ayah dan neneknya.
Sedari muda, Muslimin menaruh minat pada dunia organisasi. Ketika bersekolah di MTS Darud Da’wah Wal Irsyad (DDI) Lambur Luar, dia terpilih menjadi ketua OSIS.
Didikan alam dan orang tuanya itu menjadi modal bagi Muslimin meninggalkan tanah kelahirannya. Setamat MAN Model Jambi pada 2001, pria berdarah Bugis ini memutuskan merantau ke Yogyakarta, untuk melanjutkan pendidikannya.
Dia diterima menjadi mahasiswa di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Ushuluddin. Muslimin aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Badan Eksekutif Mahasiswa, dan organisasi kemahasiswaan daerah Jambi.
Pada 2007, Muslimin menyelesaikan pendidikan sarjananya. Tapi, merasa belum cukup, “Saya meneruskan kuliah di jurusan Magister Komunikasi Politik, FISIP Universitas Indonesia dan lulus pada 2012,” katanya.
Selama kuliah di UI, Muslimin melanjutkan aktivitasnya di HMI. Pada 2007, dia terpilih menjadi Ketua Umum Bakornas Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) PB HMI pada Musyawarah Nasional di Papua.
Sebagai mahasiswa S2 Komunikasi Politik, Muslimin cukup aktif menulis di berbagai media. “Ketika pada 2010 di Jambi digelar pemilihan gubernur, saya menulis di media lokal Jambi,” ujar Muslimin.
Tulisannya itu ternyata menarik perhatian konsultan politik Charta Politika. Seorang rekannya di Charta, Hariqo Wibawa Satria, mengontaknya dan menawarkan untuk bergabung. Pada 2010, Muslimin pun menjadi freelancer di Charta.
Lalu, ketika Charta membuka divisi survei, Muslimin resmi menjadi bagian Charta. Dengan bekalnya sebagai aktivis HMI, Charta meminta Muslimin untuk memperluas jaringan ke banyak wilayah di Indonesia. Karirnya di Charta terus melesat, sampai menduduki posisi Direktur Riset.
Pemimpin Perlu Integritas
Sebagai seorang konsultan politik, Muslimin tentu menaruh perhatian besar terhadap perkembangan demokrasi di Jambi. Dia menilai Jambi memiliki modal besar untuk membingkai kehidupan publik yang kondusif. Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2019-2020 di Pulau Sumatera menempatkan Provinsi Jambi di posisi pertama.
Muslimin melihat, pemerintah Jambi dapat mengoptimalkan penggunaaan teknologi digital. Melek digital bagi para kepala daerah dan jajarannya akan mendukung pelaksanaan e-government sebagai langkah sistemik dalam mengatasi persoalan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
“Akses komunikasi dengan pihak luar dapat terbangun secara efektif dan efisien, termasuk kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil,” ujarnya.
Kepala daerah yang berhasil, kata Muslimin, bukan semata karena kecakapan teknokratik, melainkan juga karena memiliki integritas kuat. Dia mengacu dari banyaknya kepala daerah, termasuk Jambi, yang terjerat kasus korupsi.
Pemimpin di Jambi harus bisa menunaikan amanah yang sudah diberikan rakyat. Muslimin mengutip Stephen Covey: “integrity is doing what we say will do”.
Menurut Muslimin, Jambi wajib diselamatkan dari predator politik yang mengisap darah rakyatnya sendiri. Dua hal yang harus diwujudkan adalah reformasi birokrasi dan pemerintahan yang bersih (clean government).
Muslimin juga berharap, nalar kritis warga muncul untuk mengontrol pejabat publik. Krisis kepemimpinan berpangkal dari minusnya kritisisme masyarakat. Semua kekuatan masyarakat sipil mesti aktif mengawal jalannya roda pemerintahan. Tapi, kata Muslimin, kritik harus diartikulasikan secara konstruktif dalam koridor aturan main yang berlaku.
Bagi Muslimin, pemerintahan yang demokratis dan bersih akan menjamin distribusi sumber daya untuk kesejahteraan rakyat secara merata di semua level. Kekayaan sumber daya alam Jambi yang dikelola secara profesional akan mengorbitkan Jambi ke pusaran nasional sebagai daerah yang diperhitungkan.
Sebaliknya, pemerintahan korup akan merusak masa depan Jambi. “Para pemimpin bisa memulai berbuat terpuji dari diri sendiri, keluarga, dan orang-orang terdekatnya. Mereka wajib memberi contoh bagaimana berperilaku bersahaja dan membumi,” tuturnya.
Salah satu wujudnya, ujar Muslimin, adalah mekanisme rekrutmen aparatur pemerintah daerah. Prosesnya tak boleh lagi berdasarkan koneksi dan jual beli jabatan, tapi mengacu pada profesionalisme, kepakaran, dan meritokrasi.
“Pemimpin itu ibarat pohon beringin. Pohonnya rindang tempat berteduh. Akarnya besar tempat besilo,” katanya menyitir khazanah falsafah Jambi.
Untuk itu, Muslimin menekankan pentingnya etika komunikasi dan kepemimpinan yang menjadi suri teladan. Kepemimpinan harus berbasis nilai yang membutuhkan karakter autentisitas, etik, dan transformatif. Jika kinerja pemerintahan menunjukkan hasil yang positif, rakyat akan mencintai sang pemimpin.
Sebaliknya, “Jika praktik kepemimpinanmu menyimpang dari koridor, kurang serius melayani, maka perlawanan rakyat bukan sesuatu yang mustahil. Jambi adalah milik kita semua. Jadi, semua pihak harus turun tangan untuk kemajuan Jambi,” ucap ketua Badan Musyawarah Keluarga Jambi (BMKJ) Jakarta itu.
Menjadi Wartawan
Muslimin Tanja lahir di Desa Lambur, Sabak Timur, 14 Mei 1982. Saat masih berkuliah di UIN Yogyakarta, Muslimin sudah sering bolak-balik Yogya-Jakarta. Ketika itu, dia ikut mengelola majalah Medium, milik mantan Menpora, Mahadi Sinambela. “Sebelum lulus kuliah di UIN Yogya, saya sudah menjadi wartawan,” ujar ayah tiga anak ini.
Di kalangan politik Tanah Air, Muslimin dikenal sebagai seorang analis politik. Dia kerap dimintai komentar seputar perkembangan sosial politik di MetroTV, TVOne, Kompas TV, CNN Indonesia, Berita Satu, TVRI, serta media cetak dan online. Tentu saja, ini karena kiprahnya di Charta Politika.
Hampir sepuluh tahun ikut membesarkan Charta Politika, pada 2020 Muslimin memutuskan untuk mendirikan lembaga konsultan politik sendiri: Pusat Polling Indonesia (Puspoll Indonesia). Kini, Muslimin menjabat sebagai Direktur Eksekutif Puspoll.
Daftar Pustaka:
Teguh Satyawan Usis, dkk. 2021. 65 Tokoh: Perspektif Pemikiran Membangun Jambi. Jakarta: PT Spora Cipta Paramedia.