Zabak.id, JAMBI – Ketua PSSI Kota Jambi Farti Suandri menghadiri Final turnamen Futsal yang diadakan oleh Asosiasi Futsal Kota Jambi didampingi oleh Yudi sekaligus Ketua Futsal Provinsi jambi dan Penyelenggara kegiatan. Pertandingan diikuti oleh sebanyak 30 tim termasuk dari tim laki-laki dan tim perempuan, bertempat di Aula GOR Kota Baru Jambi, dengan Juara Pertama tim laki-laki oleh BWSS, Juara ke Kedua diraih oleh Ortiz, sedangkan di Tim perempuan Juara Pertama Hantu Kota, Juara ke Kedua diraih oleh PW Koja.

Baca Juga :  DPRD Provinsi Jambi Minta Masyarakat Patuhi Aturan PPKM

Dalam sambutannya Ketua PSSI Kota Jambi Farti Suandri menyampaikan “Dalam permainan futsal sportivitas dan kerja sama merupakan kunci sukses dalam permainan. Sebuah tim tidak akan menang atau menjadi juara apabila dalam permainan tidak ada saling kerja sama. Apalagi ketika ego para pemain sudah dikedepankan, sudah pasti masalah akan muncul. Oleh karena itu perlu adanya kemampuan beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sosial”.

Farti juga menaruh harapannya ke depan bagi seluruh seluruh klub yang telah bertanding agar tetap sportif dan berpegang teguh rasa persaudaraan.

Baca Juga :  DPRD Kota Jambi Usulkan Tiga Nama Untuk PJ Walikota

Saat media menanyakan terkait Insiden Kanjuruhan Malang terkait olahraga sepakbola, Farti pun memberikan tanggapannya.

“Pertama-tama saya selaku Ketua PSSI Kota Jambi mengucapkan turut berduka cita yang sangat mendalam, semoga keluarga korban diberikan ketabahan,” ungkapnya kepada awak media. Minggu (2/10)

Pria yang akrab disapa Bujang Parti ini juga turut prihatin, karena peristiwa bentrokan itu terjadi usai laga Persebaya Vs Arema yang mengunggulkan Persebaya hingga Pluit akhir ditiup.

Dikutip dari Tempo.co data terakhir dalam keterangan resminya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan korban insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang sudah diverifikasi sebanyak 125 orang.

Baca Juga :  Waka DPRD Provinsi Jambi Ingatkan Tidak Ada PPDB yang Dilakukan dengan Cara Titip-menitip

Farti Suandri pun menambahkan “Insiden kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang Provinsi Jawa Timur menjadi sejarah kelam di kanca persepakbolaan Indonesia, sekali lagi saya sangat prihatin,” tuturnya.(*/us)