Penulis : Abi Tantimuri

Strategi Biji Nangka

Zabak.id, OPINI – Di sebuah tempat ketika sedang persiapan hajatan besar di kampung, warga sedang sibuk membahas calon-calon bupati. Para pendukung masing-masing calon mulai saling melempar argumen. Di tengah hiruk pikuk itu, Cekman duduk tenang, sesekali tersenyum, sambil memainkan biji nangka di tangannya. Orang-orang tahu, jika Cekman sudah duduk dengan biji nangka, akan ada jebakan yang siap dilemparkan.Seorang tim sukses dari calon bupati B tiba-tiba mendekat dan mulai berbicara lantang. “Calon saya punya rekam jejak yang luar biasa! Dia pernah membangun banyak jalan di kota sebelah, membangun pasar baru, dan bahkan meremajakan taman kota. Kita butuh pemimpin seperti dia!”

Baca Juga :  Sekda Tanjab Timur Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran di Nipah Panjang

Warga mulai terpengaruh, hingga akhirnya mata Cekman berbinar. Ia angkat suara, “Masalah jalan? Hm, menarik juga. Tapi saya cuma ingin tahu satu hal, Pak. Di kota sebelah itu, siapa yang sebenarnya memegang anggaran pembangunan?” Tim sukses tersenyum yakin. “Tentu saja calon kami yang mengarahkan anggaran itu, Pak .” Cekman mengangguk perlahan, sembari mulai mengelupas kulit biji nangka di tangannya. “Jadi, semua keputusan diambil oleh calon kalian? Wah, hebat sekali. Tapi saya penasaran, apakah warga di kota sebelah tahu kalau semua pembangunan itu atas nama calon kalian?”Tim sukses tergagap sesaat, “Ya… sebagian besar tahu, Pak. Tapi yang penting adalah hasilnya, bukan?”Cekman tersenyum, lalu menggulirkan biji nangka di meja. “Begini lho, Pak. Seperti biji nangka ini. Kalau ditanam di tanah yang subur, dia bisa tumbuh jadi pohon besar. Tapi kalau tanahnya gersang dan tidak ada yang peduli, biji ini cuma jadi sampah. Jadi, yang sebenarnya penting itu bukan siapa yang membawa biji, tapi siapa yang merawat pohonnya. Siapa yang benar-benar terlibat dari awal, siapa yang hadir di tempat ini, sebelum jalan, sebelum pasar, sebelum semua janji di atas kertas.”Warga mulai mengangguk, memahami maksud jebakan halus Cekman.

Baca Juga :  Ganteng, Santun, dan Cerdas, Masyarakat Bangga Punya Calon Bupati Seperti Laza

Tim sukses terdiam, dan Cekman melanjutkan, “Jadi kalau ada orang yang datang dari jauh, bawa janji dan cerita hebat, coba pikir dulu. Siapa yang sebenarnya tanam benih di sini? Dan siapa yang baru datang bawa pupuk setelah tanaman itu mulai tumbuh?”

Tak lama setelah berkata seperti itu, Cekman berlalu meninggalkan warga yang terpana dengan semua ucapan politisi warung kopi kita, Cekman dengan jebakan nya yang melegenda.(*)