Zabak.id, JAMBI – Bank Jambi meraih dua penghargaan dalam ajang Digital Brand Recognition 2023 yang diselenggarakan Infobank Media Group dan iSentia di Shangri-La Hotel, Jakarta, 12 April 2023.

Satu, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Jambi memiliki brand terbaik untuk kelompok UUS beraset di bawah Rp2,5 triliun. Dua, KPR Bank Jambi memiliki brand terbaik nomor dua setelah Commonwealth Bank, bank asal Australia, di kelompok bank umum beraset kurang dari Rp25 triliun.

Yunsak El Halcon, Direktur Utama Bank Jambi mengatakan, penghargaan tersebut sejalan dengan upaya banknya dalam melakukan inovasi produk dan kemudahan layanan termasuk melalui saluran digital.

Baca Juga :  Bachyuni Tinjau Renovasi Penghubung Desa Kasang Kumpeh ke Kasang Pudak

“Bank Jambi akan terus berusaha agar masyarakat bisa menikmati kemudahan layanan unggulan dan kami terus berinovasi seperti yang sudah kami lakukan melalui Juragan 9 yang mencakup beberapa produk dan layanan seperti kredit , dana maupun layanan digital dan juga dapat digunakan oleh UMKM,” ujar bankir yang biasa disapa El ini kepada The Asian Post, di Jakarta 12 April 2023.

El menambahkan, sebagai bank yang sahamnya dimiliki pemerintah daerah, Bank Jambi berusaha mendukung pembangunan ekonomi masyarakat di Provinsi Jambi, salah satunya dengan meningkatkan inklusi keuangan agar mereka bisa memanfaatkan produk dan layanan perbankan yang diberikan.

Baca Juga :  Malam ke-6 Safari Ramadhan Gubernur Al Haris di Sungai Penuh di Sambut Antusias Masyarakat

“Melalui layanan Juragan 9 ini Bank Jambi ingin menjangkau masyarakat hingga ke pedesaan seiring dengan semakin terbukanya akses internet bagi masyarakat,” imbuhnya.

Bank Jambi menutup kuartal satu 2023 dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 8,50%  menjadi Rp10,49 triliun secara year to date atau dibandingkan Desember 2022.

Untuk periode yang sama dalam hal aset, Bank Jambi mencatat kenaikan 1,67% menjadi Rp13,04 triliun, yang Rp8,42 triliun diantaranya berupa aset kredit.

Berkat inovasi produk dan layanan, Bank Jambi berhasil meningkatkan efisiensi seperti terindikasi dari penurunan biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) dari 64,07% pada Desember 2022 menjadi 59,01% pada Maret 2023. (*/adv)