Zabak.id, TANJAB TIMUR – Pilkada serentak 2024 telah memasuki tahap krusial, yaitu pendaftaran kandidat di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur), peta politik semakin mengerucut. Para calon bupati dan wakil bupati mulai finalisasi dukungan dari partai politik, siap bertarung dalam kontestasi demokrasi ini.
Di Tanjab Timur, dua pasangan calon kini telah resmi maju, setelah melalui proses panjang yang diwarnai dengan berbagai manuver politik. Pasangan Laza-Aris, yang mengusung tagline “Laris,” akan berhadapan dengan pasangan Dilla-Muslimin Tanja, yang populer dengan sebutan “Diminta.” Pertarungan ini diyakini akan menjadi duel sengit untuk merebut hati masyarakat dan memimpin kabupaten selama periode 2024-2029.
Berdasarkan peta politik saat ini, pasangan Laris telah mengamankan dukungan mayoritas di DPRD Tanjab Timur. Dengan koalisi kuat yang terdiri dari PAN (15 kursi), Demokrat (1 kursi), dan PKB (1 kursi), mereka berhasil mengumpulkan 17 kursi dari total 30 kursi, melampaui syarat minimum dukungan suara sah sebesar 10% sesuai PKPU No. 8 Tahun 2024.
Di sisi lain, pasangan Diminta tak kalah kuat dengan dukungan dari Golkar (4 kursi), Nasdem (3 kursi), Gerindra (3 kursi), PDIP (2 kursi), dan PKS (1 kursi). Mereka mengantongi total 13 kursi, yang juga memenuhi syarat untuk mendaftar di KPU. Pendaftaran resmi kedua pasangan dijadwalkan berlangsung pada 27-29 Agustus 2024.
Dalam menghadapi pilkada ini, masing-masing pasangan menawarkan program unggulan yang mereka yakini dapat membawa perubahan signifikan bagi Tanjab Timur. Pasangan Laris, misalnya, membawa sejumlah program yang memikat, seperti pembagian pompong bagi nelayan, penyediaan excavator untuk masyarakat tani di setiap kecamatan, serta program santunan kematian. Tak hanya itu, mereka bertekad menghidupkan kembali pariwisata Tanjab Timur, meneruskan semangat yang dibawa oleh Zumi Zola di masa kepemimpinannya, dengan tagline baru “Samudera Bangkit.”
Sementara itu, pasangan Diminta juga datang dengan visi yang berani. Salah satu fokus utama mereka adalah sektor perikanan, di mana bukan sekadar bantuan yang ditawarkan, tetapi penguatan pemasaran hingga ekspor-impor langsung melalui Tanjab Timur, tanpa harus bergantung pada provinsi tetangga. Di sektor pertanian dan perkebunan, mereka berencana mengundang investor untuk membangun pabrik, menciptakan daya saing harga yang lebih baik bagi hasil pertanian masyarakat. Dalam bidang pendidikan, mereka berjanji menggratiskan kebutuhan siswa seperti pakaian SD dan SMP, membantu meringankan beban ekonomi keluarga.
Untuk mengetahui visi misi yang lengkap masing masing calon akan diketahui masyarakat pasca pendaftaran calon di KPU Tanjung Jabung Timur hingga 29 Agustus 2024 dimana pasca pendaftaran, masing masing calon sudah pasti akan mensosialisasikan visi misi mereka ke masyarakat Tanjung Jabung Timur.
Pada akhirnya, pertarungan di Tanjab Timur ini bukan hanya soal perebutan kursi, tetapi juga tentang siapa yang mampu mewujudkan janji-janji besar mereka untuk memajukan kabupaten. Masyarakat kini dihadapkan pada pilihan yang akan menentukan arah pembangunan lima tahun ke depan.