Permata Tanjung Jabung Timur Almaghfurlah KH. Maksum Abdullah Mas’ud (1934 – 2016 M)

Rabu, 20 Oktober 2021 - 23:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ulama Jambi (Bagian 3)*

Zabak.id – KH. Maksum Abdullah Mas’ud merupakan tokoh ulama yang berasal dari keluarga sederhana. Lahir di desa Kalijirek, kecamatan Kebumen, kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 14 Jumadil Awwal 1353 Hijriah atau bertepatan pada tanggal 25 Agustus 1934 M. Beliau lahir dalam keadaan yatim dikarenakan ayahanda beliau tercinta telah menghadap kepada yang Maha Kuasa ketika beliau berada di dalam kandungan.

Saat usia beliau menginjak remaja, atas arahan dari ibunda, beliau akhirnya memutuskan untuk menuntut ilmu di pondok pesantren Semelangun kebumen, yang kemudian di lanjutkan ke Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak.

Setelah kyai maksum memasuki usia remaja beliau diminta untuk menjadi santri sekaligus guru di Pondok Tremas yang terbilang pimpinan saat itu masih teman dekat beliau yakni KH. Habib Dimyati, yang memimpin pesantren Tremas Pacitan tahun 1952. Pada saat itu, Tremas merupakan pesantren yang cukup popular disebabkan sebagian besar ahli bait (keluarga) pesantren Tremas tergolong sangat ‘alim, sehingga keberadaan Tremas saat itu sebagai gudangnya ilmu agama sangat diperhitungkan. Bukti kealiman mereka terukir dalam sejarah, dengan munculnya nama Syaikh Mahfuzh at-Tarmasi (wafat di Makkah 1918 M) di dunia islam yang menjadi ulama besar berkaliber internasional di Tanah Haram, penulis produktif dan guru besar di bidang hadis Shahih Bukhari serta diberi hak untuk mengajar di Masjidil Haram.

Menurut saksi mata, sebagaimana yang dituturkan oleh Mbah Qomari, bahwa beliau KH Maksum Abdullah Mas’ud merupakan pribadi yang rajin, setiap harinya tidak pernah lepas dari kitab-kitab. Semangat belajarnya hebat melampaui usianya yang sangat muda dan melintasi batas-batas yang ditetapkan pesantren. beliau sering tidak tidur sampai larut malam, sehingga tidak aneh jika kamarnya terlihat tidak rapi, karena di sana-sini banyak kitab-kitabnya berserakan dalam keadaan terbuka. Julukan “Kamus Berjalan” untuk KH. Maksum Abdullah menunjukkan penguasaannya di bidang bahasa Arab beserta cabang -cabangnya.

Sekitar tahun 1960an setelah menyelesaikan pendidikan dan pengabdian di Tremas, akhirnya beliau memutuskan untuk merantau yang pada akhirnya memutuskan untuk merantau ke desa Manunggal Makmur.

Di desa Manunggal Makmur inilah yang kemudian pada akhirnya bersama masyarakat membangun sebuah madrasah yang saat ini di kenal dengan Pondok Pesantren Al-Ishlah. Yang kemudian dari Pondok Pesantren inilah, kelak menjadi cikal bakal berdirinya pondok-pondok pesantren di Tanjung Jabung Timur.

Beliau memiliki tiga orang putra dan tiga orang yang selanjutnya kelak melanjutkan perjuangan beliau dalam bidang pendidikan khususnya, yaitu:
1. Amanah Hanifiyah
2. Haizah Munawwarah
3. KH. Ahmad Muzani Maksum
(Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah)
4. Naili Inayatillah
5. KH. Ahmad Hizbulloh Maksum
(Pimpinan Pondok Pesantren Barakatul Ishlah)
6. KH. Muhammad Syukron Maksum
(Pimpinan Pondok Pesantren JariNabi)

Semoga kita bisa dikumpulkan bersama beliau dan biografi beliau bisa menjadi motivasi bagi kita untuk semakin giat mendalami ilmu agama, Aamien Allahumma Aamien.

Baca Juga :  PMII Tanjung Jabung Timur Sukses Laksanakan Pelatihan SKK I Seprovinsi Jambi

*Penulis : Al-Faqir Angga Ade Saputra.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Zabak.id. Mari bergabung di Channel Telegram "Zabak.id", caranya klik link https://t.me/zabak.id, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait

Jambi didalam sorotan Nasional dan Internasional 
Evolusi Visi ‘Jambi Mantap Terdepan’
Membangun Empati dan Kepedulian di Era Digital
Cara Mengurangi Peningkatan Prevalensi Stunting di Indonesia
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurun Tetapi Masih Banyak Pengangguran? Ini Solusinya
Bukan Romi Hariyanto, Lawan Berat Al Haris Justru Fadhil Arief
Mubes HIMA IH UNJA Tidak Transparan? Legitimasinya Dipertanyakan
Kabupaten Kerinci Darurat Bencana, Mulai Dari PPPK, Bencana Alam Hingga Netralitas ASN Jelang Pemilu, Mahasiswa: PJ Bupati Harus Tegas Atau Diberhentikan

Berita Terkait

Rabu, 8 Mei 2024 - 18:21 WIB

Gubernur Al Haris: Memimpin Jambi Menuju Keberlanjutan Gambut Nasional

Rabu, 8 Mei 2024 - 17:48 WIB

Kembalikan Formulir ke PDIP, Al Haris: Saya Berharap 2024 Mengulang Kembali Masa Perjuangannya

Rabu, 8 Mei 2024 - 17:01 WIB

Wagub Sani: Santri Ponpes Irsyadul ‘Ibad Cikal Bakal Generasi Penerus Bangsa

Rabu, 8 Mei 2024 - 16:39 WIB

PAN Keluarkan 2 Rekomendasi Bacalon Bupati Tanjab Timur, Berikut Pernyataan Masing-masing Tim dan KPU!

Rabu, 8 Mei 2024 - 12:40 WIB

Jambi didalam sorotan Nasional dan Internasional 

Selasa, 7 Mei 2024 - 22:16 WIB

Kembalikan Formulir Bacabup ke PDIP, MT di Beri Bunga dari Megawati Sebagai Bentuk Cinta

Selasa, 7 Mei 2024 - 14:51 WIB

Wagub Sani Minta FGD Penanganan Banjir Sungai Batang Merao Dapatkan Solusi Permanan

Selasa, 7 Mei 2024 - 12:29 WIB

Berkat Kepemimpinan Gubernur Al Haris, Jambi Jadi Pusat Referensi Pelaksanaan Restorasi Gambut Nasional

Berita Terbaru

BERITA

Jambi didalam sorotan Nasional dan Internasional 

Rabu, 8 Mei 2024 - 12:40 WIB