Dedi Saputra, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Nurdin Hamzah- Jambi.

Zabak.id, OPINI – Ada dua faktor yang menjadi penghambat Romi Hariyanto sulit melakukan rekonsiliasi tingkat elit Provinsi Jambi untuk mendapatkan perahu Pilgub Jambi.

Faktor pertama, Sampai hari ini Romi belum berani melepaskan Baju PAN yang telah membesarkannya di Kabupaten Tanjab Timur, kalau Romi serius sebagai penantang Al Haris, Romi harus berani melepaskan baju PAN. Sehingga dalam melakukan komunikasi politik dengan partai lain tidak mengalami noise. Saya kira faktor inilah membuat petinggi Partai menjadi ragu untuk mengusung Romi. Karena partai Politik pasti ingin mengusung kadernya atau orang yang dikaderkan, ini hal yang biasa dalam lobi-lobi politik.

Baca Juga :  Membaca Pilgub Jambi 2024 (2)

Saya menyarankan Romi Hariyanto harus menunjukan langkah yang berani, yaitu meninggalkan PAN yang sudah resmi mengusung Al Haris, kemudian bergabung kepada Partai yang berpotensi mengusungnya. Ini baru seorang penantang petahana yang tangguh dan patut kita apresiasi.

Faktor yang kedua adalah, Faktor kepentingan pribadi para elit partai tingkat Provinsi yang memiliki niat atau kans untuk maju Pilgub 2029 mendatang. Misalnya, Sy Fasha ketua DPW Partai Nasdem yang memiliki kans maju calon Gubernur Jambi 2029, kalau Sy Fasha All Out mendukung penuh Romi Hariyanto melawan Al Haris, maka ini tidak ada keuntungan bagi dirinya sebagai elit politik yang ingin maju pilgub 2029 mendatang, kenapa begitu? Kalau Romi mereka menangkan, maka sama halnya mereka memberikan kesempatan bagi Romi sebagai calon Incumbent 2029, ini tentu merugikan bagi elit partai Provinsi Jambi yang ingin maju 2029 mendatang, tentu kerja mereka menjadi berat karena melawan incumbent. saya kira kalkulasi ini juga berlaku bagi elit partai politik lainnya seperi Cek Endra, Zumi Zola dan lainnya.