Zabak.id, TANJAB TIMUR – Pemilihan Bupati Tanjab Timur 2024 semakin dekat, dan nama Zumi Laza, adik dari Zumi Zola, sudah dipastikan akan mencalonkan diri sebagai salah satu calon kuat. Namun, apakah Zumi Zola “effect” yang selama ini diasosiasikan dengan popularitas kakaknya dapat memberikan keuntungan bagi Zumi Laza dalam pemilihan ini? Menurut pengamat Komunikasi Politik, ada beberapa faktor yang menyatakan bahwa Zola Effect tidak begitu kuat untuk memenangkan Laza dalam melawan Dillah-MT.

Durasi Jabatan Zumi Zola di Tanjab Timur

Menurut Dedi Saputra, Zumi Zola hanya menjabat sebagai Bupati Tanjab Timur selama lima tahun sebelum ia beralih menjadi Gubernur Jambi. Selama masa jabatannya, hubungan emosional yang dekat dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat tidak terbangun secara optimal. Ini berdampak pada jaringan politik dan dukungan dari basis konstituennya di Tanjab Timur. Sebaliknya, para tokoh masyarakat lebih banyak yang mengenali Zola hanya sebagai seorang pejabat publik tidak lebih dari itu. Situasi ini tidak akan mampu direkonsiliasi oleh Zumi Zola untuk memenangkan adiknya.

Baca Juga :  Akses Utama RT 11 Kampung Laut Nyaris Roboh, Camat Kuala Jambi Langsung Hubungi Dinas Terkait

Legitimasi dan Integritas Zumi Zola

Dedi Saputra juga menjelaskan, selama masa jabatan Zumi Zola diwarnai oleh kasus korupsi yang menyeretnya ke KPK. Penangkapan ini menjadi preseden buruk bagi integritasnya sebagai pemimpin, yang kemudian berimbas pada persepsi masyarakat terhadap adiknya. Sosok Zumi Zola yang mendukung Zumi Laza sebagai calon bupati dinilai kurang meyakinkan oleh masyarakat yang semakin kritis dalam menilai rekam jejak pemimpin mereka. Pemilih di Tanjab Timur terus mengalami dinamika, mereka sudah pandai mengevaluasi setiap kandidat ataupun tokoh dibalik kandidat tersebut, termasuk integritas Zumi Zola pasti menjadi catatatan tersendiri dalam benak masyarakat Tanjab Timur terutama kalangan anak muda yang sudah mulai kritis saat ini.

Euforia Sesaat dan Popularitas Semu

Menurut Dedi, Zumi Zola awalnya dikenal sebagai artis sebelum terjun ke dunia politik. Popularitasnya yang meledak pada masa awal keterlibatannya lebih merupakan euforia sesaat dari masyarakat dan gerakan politik orang tuanya dan trah nurdin yang begitu kuat. Namun, sebagai seorang politisi, Zola tidak memiliki basis yang kuat dalam mengeksekusi kebijakan politik yang murni, dan hal ini semakin dipertanyakan setelah kasus hukumnya. Zola tidak memiliki pengalaman langsung sebagai eksekutor dalam politik terutama dalam Pilkada, dirinya hanya sebagai calon yang dijadikan orang dibelakangnya, hanya sebatas itu saja.

Baca Juga :  Ketua KPU Provinsi Jambi Harap Badan Adhoc Selalu Membaca UU Kepemiluan

Warisan Keluarga Nurdin

Dan terakhir, Kebesaran nama keluarga Nurdin, terutama dari ayahnya Zulkifli Nurdin, turut mempengaruhi karier politik Zumi Zola. Meski demikian, hingga saat ini belum ada simbol atau pernyataan terbuka dari keluarga besar Nurdin yang mendukung pencalonan Zumi Laza. Hal ini menunjukkan adanya keraguan dalam keluarga mengenai kemampuan Zumi Laza untuk memimpin. Saat ini trah Nurdin ada dua yang sedang bertarung dalam Pilkada Serentak 2024 ini. Perbedaan sangat mencolok, antara Diza anak Hazrin yang mencalonkan diri sebagai wakil Wali Kota yang kita lihat gerakan trah Nurdin Hamzah dan pengikutnya begitu massif dan terbuka. Berbeda dengan Laza, hampir tidak ada suara terbuka dan gelombang dukungan dari trah Nurdin Hamzah, ini bukti bahwa, Zola Tidak mampu merekonsiliasi keluarganya sendiri untuk memenangkan adiknya dalam Pilbup Tanjab Timur tahun ini.

Baca Juga :  Ketua Kelompok Tani Binaan Pertamina EP Jambi Jadi Petani Berprestasi Kabupaten Batanghari

Jadi, menurut analisis sementara Dedi Saputra, dengan berbagai pertimbangan di atas, Zumi Zola “effect” tampaknya tidak lagi menjadi faktor penentu dalam memenangkan Zumi Laza pada Pilbup Tanjab Timur 2024. Masyarakat Tanjab Timur kini lebih kritis dan cerdas dalam menilai calon pemimpin mereka, tidak hanya berdasarkan popularitas semata, melainkan juga integritas dan rekam jejak yang jelas. Zumi Laza harus membuktikan dirinya secara mandiri untuk mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat Tanjab Timur.(***)