Oleh: Arie Suryanto
Zabak.id, OPINI – Penulis bukanlah ahli strategi politik dalam dunia politik, namun saya melihat kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan bertarung dalam kontestasi pemilukada yang akan digelar pada tanggal 27 Nopember 2024 yang akan datang.
Setelah penulis mengamati dan mempelajari strategi pergerakan kedua calon Bupati dan Wakil Bupati, mereka hanya fokus pada masalah blusukan dan menghadiri undangan acara pesta pernikahan, namun saya belum melihat adanya pergerakan yang secara signifikan menggarap kearah sana.
Tentu saya tidak akan membeberkan bentuk strategi apa yang harus dilakukan oleh kedua calon tersebut.
Sampai hari ini penulis masih memposisikan diri untuk tetap berdiri tegak lurus sesuai dengan komitmen awal. Terkait dengan adanya postingan saya disejumlah media sosial, baik itu Facebook maupun Tik Tok, terkait yang mengarah kepada salah satu pasangan calon, tentunya merupakan bagian dari strategi politik saya untuk mempelajari sejauh mana kekuatan dalam membangun kekuatan di tingkat grassroad.
Dari hasil pengamatan dan penelusuran penulis di lapangan, justru peluang pasangan Zumi Laza-Aris lebih berpeluang memenangkan Pemilukada di Tanjab Timur, dimana baru pasangan Zumi Laza-Aris pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang lebih siap setelah resmi mendapatkan rekomendasi dari Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 15 kursi.
Sementara Pasangan Dillah-Muslimin Tanja baru mengantong rekomendasi dari Partai Nasdem dengani 3 kursi, artinya untuk berlayar Pasangan Dillah-Muslimin Tanja minimal mengantongi 6 kursi sebagai persyaratan untuk maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur. Kekurangan 3 kursi untuk ikut berlayar dalam kontestasi pemilukada di Tanjung Jabung Timur, tentunya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Dillah-Muslimin Tanja masih harus melakukan lobi-lobi partai yang saat ini masih tersisa 12 kursi diantaranya Partai Golkar 4 kursi, Gerindra 3 kursi, PDIP 2 kursi, PKB 1 kursi, PKS 1 kursi dan Demokrat 1 kursi.
Pertanyaannya adalah, apakah sisa 12 kursi yang yang ada saat ini akan bergabung bersama Partai Nasdem untuk mendukung pasangan calon Dillah-Muslimin Tanja?. Mari kita tunggu.
Kekhawatiran dan kejutan dari masing-masing pasangan calon pasti ada, terutama bagi pasangan calon Dillah-Muslimin Tanja, jika tidak berhasil memperoleh 6 kursi, maka di pastikan akan terjadi pemilihan Kepala Daerah dengan melawan Kotak Kosong, semoga saja tidak terjadi.
Namun kita berharap, semoga saja pasangan calon Dillah-Muslimin Tanja dapat bertarung di pemilukada Tanjung Jabung Timur 2024 ini.
Oleh karena politik itu dinamis dan sulit untuk di prediksi, tentunya akan ada kejutan-kejutan baru menjelang pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati di KPUD Tanjung Jabung Timur.
Meskipun kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati mengklaim unggul dalam meraih dukungan, namun siapa yang mampu menguasai strategi politik, maka pasangan tersebut akan berpeluang untuk memenangkan Pemilukada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.