Zabak.id, JAKARTA – SKK Migas-KKKS Jambi menggelar Media Gathering bersama Forum Jurnalis Migas (FJM) Jambi Tahun 2024 di Jakarta pada Senin (9/9).

Sebagai bentuk apresiasi dan refleksi atas perjalanan 22 tahun mengawal isu-isu seputar industri hulu migas. Acara ini dihadiri oleh 60 jurnalis, perwakilan SKK Migas, serta pelaku industri energi, dengan agenda utama membahas tantangan dan peluang di sektor hulu migas dalam mendukung ketahanan energi nasional.

Ketua FJM Jambi, Mursyid Sonsang, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan atas terselenggaranya kegiatan ini, yang sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan diskusi antara para jurnalis serta pemangku kepentingan di sektor migas.

Baca Juga :  BPK Jambi Miliki Temuan Pada Proyek di Tanjab Timur

Mursyid juga menyoroti kontribusi signifikan yang telah diberikan oleh SKK Migas bagi bangsa dan negara, terutama dalam menyumbang pendapatan negara melalui APBN.

“SKK Migas telah banyak memberikan sumbangsih, baik dalam hal mendongkrak APBN maupun mendukung pembangunan daerah,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi upaya keras SKK Migas dalam mencapai target produksi satu juta barel minyak per hari, yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

“Target satu juta barel dari pemerintah terus menjadi fokus utama. SKK Migas bekerja sangat keras untuk mencapainya, meski tantangan di sektor ini semakin kompleks,” tambah Mursyid.

Baca Juga :  Memprihatinkan, Dalam 1 Malam Maling Gondol 4 Motor Sekaligus

Mursyid juga berharap agar di masa depan, lebih banyak sumur-sumur migas baru dapat ditemukan, khususnya di wilayah Sumatera bagian Selatan (Sumbag Sel), untuk semakin memperkuat produksi energi nasional.

“Semoga ditemukan sumur-sumur baru, terkhusus untuk daerah Sumbag Sel, yang dapat membantu memenuhi kebutuhan energi kita,” harapnya.

Di akhir sambutannya, Mursyid mengenang perjalanan awal terbentuknya FJM Jambi, yang dimulai dengan hanya 30 anggota dan lima pendiri. Kini, organisasi tersebut telah berkembang pesat dengan 60 anggota aktif yang terus berperan aktif dalam mengawal informasi terkait sektor migas di Jambi dan sekitarnya.

Baca Juga :  Baliho Dillah-MT Sobek, Diduga Sengaja Bangun Isu Korban untuk Tarik Simpati

“Awalnya, kita hanya terdiri dari 30 anggota dengan lima pendiri. Sekarang, kita sudah berkembang menjadi 60 orang. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran kita dalam menjaga dan menyebarkan informasi yang akurat dan faktual mengenai industri migas,” tutupnya.(*)