Oleh: Arwin Saputra
Hutan mangrove hanya tumbuh di sepanjang pantai dan muara sungai. Provinsi Jambi hanya memiliki 2 Kabupaten yang daerahnya ditumbuhi hutan mangrove atau hutan bakau, yakni Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur).
Kabupaten Tanjab Barat memiliki garis pantai dengan luas 141,75 Km2 yang terletak diantara 103°23′ – 104°31′ Bujur Timur dan 0°53′ – 01°41′ Lintas Selatan. Disebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Riau dan Laut Cina Selatan dan disebelah timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Sedangkan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) dikenal sebagai wilayah dengan garis pantai terluas di Provinsi Jambi. yakni 191 km yang membentang dari perbatasan Kabupaten Tanjung Jabung Barat sampai dengan perbatasan Provinsi Sumatra Selatan.
Tanaman hutan bakau atau yang lebih dikenal dengan hutan mangrove terbentang di perairan Tanjab Barat dan Tanjab Timur.
Disemenanjung perairan Tanjab Timur ditumbuhi berbagai jenis tanaman mangrove, yakni pohon Pedada, Bakau, Api-api, Lenggadai, Tanjang dan Perpat. Kemudian ditumbuhi juga jenis tanaman non mangrove, seperti, Buta-buta, Nyirih, Nipah, Jeruju, Bakung-bakungan, Rengas, Rumpun Putat, Jawi-jawi, Pagong, Mahang, Tulang-tulang, dan Jambu-jambu.
Kemudian di perairan Tanjab Barat, jenis tanaman mangrove yang tumbuh disana, yakni Api-api, Rancang, Pedada, Teruntum, Mentigi, Nyirih, Buta-buta, Nipah, Perpat Kecil dan Perpat.
Manfaat Hutan Mangrove
Ada banyak manfaat hutan mangrove bagi kelangsungan hidup manusia, seperti dilansir dari laman kkp.go.id, diantaranya:
Mencegah Erosi Pantai
Hutan mangrove menjadi salah satu tempat yang bisa menjaga perbatasan antara kawasan darat dan laut. Erosi pantai akan terus menggerus permukaan bumi sehingga mengancam lingkungan manusia. Bahkan kondisi serius bisa menjadi bencana alam yang besar. Hutan mangrove menjadi salah satu sarana yang sangat penting untuk menyelamatkan garis pantai dari perairan laut.
Menjadi Katalis Tanah dari Air Laut
Tanah bisa masuk ke dalam air laut secara terus menerus, karena bagian tanah tersebut bersentuhan secara langsung dengan air laut. Untuk mencegah hal ini maka manfaat hutan mangrove secara ekologis menjadi sumber yang sangat jelas untuk melindungi tanah disekitar laut. Tanah akan menjadi lapisan yang lebih padat dengan adanya pohon mangrove, sehingga hal ini akan menyelamatkan tanah agar tidak terus tergerus oleh air laut.
Habitat Perikanan
Kawasan hutan mangrove adalah salah satu tempat yang paling nyaman untuk beberapa jenis mahluk hidup dan organisme. Beberapa spesies seperti udang, ikan dan kepiting banyak berkembang biak di kawasan hutan mangrove. Sementara manusia membutuhkan beberapa mahluk hidup tersebut sebagai sumber nutrisi dan bahan makanan yang penting untuk kesehatan.
Memberikan Dampak Ekonomi yang Luas
Pohon mangrove yang banyak ditanam pada hutan mangrove bisa dipanen seperti jenis tumbuhan lain. Manfaat hutang mangrove bagi manusia berguna untuk diolah menjadi berbagai benda hiasan atau kerajinan. Upaya ini sangat penting untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan meningkatkan standar ekonomi pada daerah tersebut.
Sumber Pakan Ternak
Pohon mangrove juga bisa dijadikan sebagai alternatif pengganti makanan ternak. Pohon mangrove yang telah dihancurkan dan digiling menjadi bubuk pakan ternak yang mengandung nutrisi sangat baik untuk pertumbuhan ternak seperti sapi, kambing atau unggas.
Nutrisi seperti mineral, protein dan kalori akan meningkatkan perkembangan ternak. Selain itu pohon mangrove juga mengandung tanin dan bahan alami lainnya.
Mencegah Pemanasan Global
Pemanasan global memang menjadi ancaman yang sangat serius untuk alam dan manusia. Salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi dampak pemanasan global adalah dengan mengembangkan kawasan hutan mangrove. Tanaman mangrove menjadi salah satu penopang pemanasan dari perairan laut. Selain itu mangrove juga berperan untuk mengatasi masalah banjir pada kawasan pesisir.
Selain memiliki manfaat bagi lingkungan dan kelangsungan hidup bagi manusia, seperti dilansir dari laman bksdajambi.com Hutan Mangrove di Jambi juga termasuk salah satu cagar alam sebagai kawasan konservasi dengan fungsi sebagai cagar alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor : 507/Kpts-Um/6/1981 tanggal 14 Juni 1981 dengan luas 6.500 Hektar.
Setelah dilakukan tata batas pada tahun 1986 kawasan Hutan Bakau Pantai Timur ditetapkan sebagai cagar alam melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor : 14/Kpts-II/2003 tanggal 7 Januari 2003 dengan luas 4.126,60 hektar dan panjang batas 109,331 km.
Kawasan CA Hutan Bakau Pantai Timur meliputi 2 (dua) wilayah administratif kabupaten, yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Dibedakan menjadi beberapa resort, yaitu Resort Mendahara dan Resort Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Resort Nipah Panjang, Resort Alang-alang di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Kawasan CA Hutan Bakau Pantai Timur masing- masing Resort dapat dicapai melalui :
a. Resort Mendahara
Dari Jambi > 123 Km (2 jam) > Mendahara
b. Resort Kuala Tungkal
Dari Jambi > 120 Km (2,5 jam) > Kuala Tungkal
c. Resort Nipah Panjang
Dari Jambi > 125 Km (2 jam) > Nipah Panjang
d. Resort Alang-Alang
Dari Jambi > 120 Km (2 jam) > Muara Sabak > 45 Menit Menggunakan Speed Boat atau 1 Jam Menggunakan Sepeda Motor > Resort Alang-Alang.