Oleh : Selvi Zega*

Zabak.id, OPINI – Badan Amil Zakat Nasional adalah Lembaga yang melakukan pengelolaan zakat seacra Nasional. BAZNAS merupakan pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada presiden melalui menteri Agama, baznas berkedudukan di ibu kota negara.

Keberadaan organisasi pengelolaan zakat (BAZNAS) di indonesia sebagai penghimpunan dan penyaluran dan zakat perlu didorong untuk semakin meningkat dan terus memperbaiki sistem maupun manajeman pengelolaannya. Upaya-upaya inovasi untuk mengumpulkan dan penyalurannya perlu juga diberi ruang apresiasi dan dukungan agar semakin tercipta terobosan baru yang penuh kreativitas.

Terwujudnya pengelolaan zakat yang baik adalah tanggung jawab pemerintah. Pemerintah harus menegaskan amil zakat yang meliputi pengumpulan, pengorganisasian, dan pendayagunaannya. Dalam hal ini, zakat harus mampu bekerja keras, profesional dan bertanggung jawab sehingga para amil mampu melaksankan fungsi kelembagaan.

Zakat dalam perspektif islam adalah diproyeksikan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, adapun secara keistilah makna zakat dalam syariat islam ialah seukuran tertentu beberapa jenis harta yang wajib diberikan kepada golongan-golongan tertentu dengan syarat-syarat yang tertentu pula. Bagian dari harta ini dinamakan zakat dan didoakan oleh penerima agar diiringi keberkahan dari Allah dan wajib dikeluarkan bagi yang berakal, bligh, dan merdeka.

Menurut undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 disebutkan bahwasannya zakat merupakan harta yang wajib disisihkan oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.

Baca Juga :  Ayah Hamili Anak Kandungnya di Muaro Jambi Berhasil Diamankan

Peran Anak Muda dalam peningkatan disiplin zakat merupakan Agen Of Change yang dapat berkontribusi bukan hanyasebagai donatur tapi juga pelopor gerakan perubahan. Mereka memiliki kepedulian dan kreatifitas yang dapat dipandukan menjadi sebuah karya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnyya, bahwa peran anak muda merupakan suatu generasi muda juga menjadi komponen yang penting perlu dilibatkan dalam pembangunan bangsa indonesia, baik secara daerah maupun nasional.

Penerima Baesiswa Cendikia Baznas UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi katagori Studentpreneur memiliki program usaha Bouquet ( kerajinan bunga) usaha yang diberi nama Bouquet_ BCB 3 dimulai sejak Awal febuari tahun 2022 berjalan lancar. Terinspirasi dan melihat peluang bisnis dari situ, saya dan sahabat baznas membuat bouqet berbagai jenis, Adapun jenisnya yaitu bouquet snack, bouquet uang, bouquet bunga dan masih banyak lagi.

Buket bunga bukan lagi hal yang asing ditelinga masyarakat. Apalagi, dimasa kini, buket bunga menjadi salah satu barang yang banyak dicari. Muai dari anniversary, hari ulang tahun, sampai wisuda, biasanya membutuhkan buket bunga sebagai hadiah. Buket bunga yang semula hanya berbentuk standar dengan plastik kini sudah banyak dikreasikan mengikuti zaman. Semakin lama, usaha buket bunga menjadi salah satu usaha menjajikan yang diminati oleh milenial. Banyak sekali usaha buket bunga bertebaran melalui sosial media maupun dari telinga ke telinga.

Baca Juga :  Edi Purwanto Pimpin Paripurna Pelantikan 55 Dewan Periode 2024-2029

Ditengah banyaknay usaha buket bunga yang bertebaran di kota jambi, Bouquet_BCB 3 menjadi andalan warga mahasiswa jambi. Harga bucket bunga dibandrol mulai Rp 25.000- pertangkai bunga. Pembeli juga dapat memilih jenis krtas dan jenis bunga untuk dijadikan buket.Kini Bouquet_BCB 3 masih terus berkembang dan semakin sukses.

Penerima Baesiswa Cendikia Baznas UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi katagori Studentpreneur menyisihkan sebagian keuntungan dari usaha bersama yaitu penjualan bucket bunga untuk mengadakan kegiatan sosial berbagi sembako yang diadakan pada hari kamis,21/04/2022.

Kegiatan ini dilakukan oleh Penerima Baesiswa Baznas Merupakan salah satu upaya menebar keberkahan dan berbagi di bulan suci ramadhan tahun ini. Kegiatan berbagi ini ditargetkan kepada masyarakat jambi yang tergolong membutuhkan yang ada disekitar telanaipura, kota jambi.

Dr. Jaya. S.Ag. M.Pd sealaku Mentor BCB-III UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi selalu mendukung atas kegiatan berbagi ini.

Rozen Afdian selaku koordinator kegiatan dan selaku ketua BCB-III mengungkapkan “ selain dari keuntungan penjual ada donatur juga dari anggota BCB, dimana secara tidak langsung bisa melatih jiwa kedermawanan pada diri kita.

Kampus UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi menjadi katagori Studentpreneur, selain melatih jiwa berwirausaha namun juga tadak melupakan untuk menyisihkan Zakat Mal untuk berbagi kepada sesama.

Baca Juga :  Hasil RUPS Bank Jambi, Bulan Oktober Sudah Bisa Buka Lelang Jabatan

Harapan saya semoga dengan adanya kegiatan sosial ini bisa membawa manfaat dan menajadi kebiasaan khususnya Anggota BCB SUTHA selaku berbagi.

Sehubung dengan hal tersebut, maka adanya kerjasama antara pemerintah, ulama dan masyarakat untuk memperbaiki sistem ekonomi kedepan dalam memanfaatkan dan menyalurkan dana zakat sehingga hasil yang dapat optimal. Disamping itu pemerintah dan ulama wajib mengawasi dan menepatkan aparat yang disiplin dan jujur, Demikian pula kontrol dari masyrakat dan lembaga independen tidak boleh diabaikan perananya. Walupun belum seluruhnya, akan tetapi kebijakan dan langkah-langkah pemerintah sangat mendukung program pengentasan kemiskinan dan perbaikan ekonomi umat.

Tradisi membayar zakat yang makin fleksibel pun turut mencerminkan proses kemajuan tersebut. Alhamdulillah, saya bangga dan bersykur bahwa apa-apa yang diupayakan oleh para penggerak zakat ini sudah cukup memberikan awarenessa bagi masyarakat kita.

Bahwa dalam setiap harta terdapat hak orang lain (orang yang meminta-minta dan orang yang tidak meminta-minta).” (QS.Adz-Dzaariyat:19).

Salam Sahabat Baznas : Cinta zakat membersihkan Harta.

* Mahasiswi Prodi Hukum Tata Negara Fakultas Syari’ah salah satu penerima Baesiswa Cendikia Baznas UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi