Zabak.id, Serang– Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang menggelar dialog publik bertemakan “Menakar Kesiapan Penyelenggaraan Pemilu Serentak Pada Tahun 2024 Dalam Mewujudkan Pemilu Berkualitas” di Gedung Aula Dinas Pariwisata Prov. Banten(13/07/2023).

HMI menghadirkan anggota KPU Banten, Ahmad Suja’i,  Bawaslu Banten, Badrul Munir, Kepolisian Polda Banten, Agus Suprianto dan Kejati Banten, Tedi Nopriadi.

Ketua HMI Cabang Serang Ari Opanda mengatakan dialog publik tersebut merupakan rangkaian pelantikan program kerja yang telah dicanangkan dan juga sebagai kontribusi edukasi politik dan demokrasi dalam menyambut pemilu dengan cerdas.

Baca Juga :  Sukses!!....Pengeboran Sumur Kedua BUIC EMCL telah berproduksi dan akan Berikan Tambahan Produksi minyak 13,000 BOPD

“Kami berharap dialog publik ini mampu melahirkan resonansi dialektika serta dapat mengedukasi pemilih muda untuk menggunakan hak politiknya dengan cerdas, sebagai sumbangsih muda menciptakan pemilu yang berkualitas,” ujar Ketua Umum ini.

Dialog publik berlangsung seru dihadiri kalangan mahasiswa, kader HMI, dan umum.

Sejumlah peserta mengajukan pertanyaan mulai dari trik menyuarakan pemilu yang bersih dari politik uang tanpa mengusik orang hingga dukungan pendapat agar selain menjadi pemilih cerdas sekaligus pemilih yang memiliki moral.

Saya setuju dengan pendapat Pemateri bahwa setiap kontestasi merupakan wilayah -wilayah konflik oleh kareananya cerdas saja belum cukup. Kecerdasan mesti tidak bertolak belakang dengan nilai moral, sehingga pemilih muda tidak saja punya akal sehat yang baik tapi juga hati yang jernih,” ujar seorang peserta.

Baca Juga :  HMI Tanjab Barat Gelar Tournament Mobile Legends Se - Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Mereka juga mengapresiasi kekompakan KPU dan Bawaslu hadir secara bersama pada dialog publik tersebut, sehingga memberi kesan Banten sangat siap pada penyelenggaraan pemilu 2024.

Ketua Pelaksana Dialog Publik , Aditia Marwan mengatakan pemilih muda dari generasi z dan y adalah pemilih mayoritas pada pemilu 2024, jadi tidak heran parpol berebut suara mereka.

“Dua generasi z dan y harus mampu memberi warna perubahan atas kualitas pemilu menjadi lebih baik.

Mesti mau menjadi lokomotif menyuarakan sebagai pemilih anti politik uang mulai diri sendiri, lingkungan keluarga hingga menyasar masyarakat luas,” ujarnya.