Zabak.id, JAMBI – Sejak 2014 silam, jalan Muara Sabak Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) menuju Kota Jambi melalui Jembatan Batanghari II begitu sulit dilalui masyarakat menggunakan kendaraan baik roda 2 maupun roda 4.

Pengendara yang berasal dari Kota Muara Sabak Tanjab Timur yang hendak melintasi jalan Zona V WKS menuju Kota Jambi kondisinya sangat memprihatinkan. Lubang-lubang di jalan tersebut begitu dalam sehingga masyarakat yang menggunakan kendaraan baik roda 2 maupun roda 4 yang melintas merasa sangat kesulitan mengaksesnya.

Kondisi jalan yang berlumpur dan dipenuhi air saat musim hujan membuat pengendara harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam kemacetan yang panjang, masyarakat Muara Sabak membutuhkan waktu 5 hingga 6 jam jika kondisi jalan tersebut terus seperti itu.

Masyarakat bahkan sampai ke Jambi tubuh dan kendaraannya bermandikan lumpur jika dalam keadaan sehabis hujan, jika dalam kondisi panas terik, masyarakat dipenuhi debu ketika melintasi jalan tersebut, Begitulah Parahnya jalan Muara Sabak pada saat dahulu kala.

 

Sebagai wakil rakyat yang duduk di DPR RI satu tahun setelahnya, H Bakri menjalankan fungsinya sebagai legislator untuk berdiskusi dengan Gubernur Zumi Zola saat itu, menggulirkan isu tentang pembangunan jalan agar lintas Muara Sabak menuju Kota Jambi agar lebih layak, sehingga akses perekonomian masyarakat bisa lebih lancar.

Baca Juga :  Bawaslu Provinsi Jambi Tindaklanjuti Video Viral Cagub RH Bagi-bagi Duit Saat Kampanye

Namun perjuangannya tersebut tidaklah mudah. Ada saja berbagai alasan yang selalu muncul dalam pembahasan, salah satunya akses tujuannya menuju ke Pelabuhan Samudera Muara Sabak bukan untuk akses masyarakat.

“Awal-awalnya selalu ditolak peningkatan status jalan tersebut, namun kami (saya dan Zumi Zola) saat itu harus berdiskusi panjang, hasilnya kami membuat alasan kepada Menteri bahwa jalan tersebut untuk akses masyarakat menuju ke Muara Sabak dan kecamatan lain, bukan untuk ke arah pelabuhan Muara Sabak, alhasil, Alhamdulillah jalan tersebut disetujui,” jelasnya.

Selain mempermudah akses masyarakat, H Bakri juga mengatakan bahwa hal itu juga membuka keterisolasian masyarakat Tanjab Timur yang pada saat itu, untuk menuju ke Ibukota Jambi menempuh jarak yang lama berkisar 4-5 jam melewati kawasan PetroChina, Simpang Kiri.

“Dengan ditingkatkan jalan WKS atau sering disebut Zona 5 ini, bisa memotong waktu yang dulunya 4 sampai 5 jam, sekarang bisa 45 menit sampai 1 jam, jadi itulah alasannya jalan ini diperuntukkan untuk akses masyarakat dan banyak manfaatnya,” pungkas haji Bakri, Sabtu (25/11/2023).

Atas dasar itu dimulailah pembangunan jalan sejak 2016 lalu untuk meningkatkan konektivitas antara Kota Jambi – Muara Sabak yang membutuhkan anggaran total berkisar Rp. 578 Milyar.

Khusus pada tahun 2020 – 2022 lalu, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 119,4 miliar untuk penanganan Batanghari II – Zona Lima dan senilai Rp113,7 miliar untuk penanganan Jalan Zona Lima – Muara Sabak sesuai standar nasional lebar bahu jalan 7 meter.

Baca Juga :  Usai Ditetapkan Dirut Sebagai Tersangka, Bank Jambi Jamin Segala Operasional Berjalan Seperti Biasa

Sudah sepatutnya pembangunan akses jalan ini menjadi suatu kebanggaan bagi warga Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Setidaknya, kini masyarakat tak lagi menempuh waktu yang lama jika hendak berkunjung ke Kota Jambi.

Jalan yang dulunya rusak parah, hari ini sudah mulus bak jalan tol. Masyarakat tak lagi berlama-lama menikmati jalan rusak disekitar area PT Wira Karya Sakti (WKS) atau yang lebih dikenal dengan WKS, jarak tempuhnya hanya kurang lebih satu jam dari ibukota Tanjab Timur (Sabak) jika hendak berkunjung ke Kota Jambi.

Tak main-main, H Bakri bersama Gubernur Al Haris langsung mendampingi Presiden Jokowi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan dan peningkatan kualitas jalan nasional Kota Jambi (Batanghari II) – Zona Lima yang merupakan akses utama menuju Candi Muaro Jambi dan Pelabuhan Muara Sabak di Provinsi Jambi.

H Bakri memang dikenal sebagai anggota DPR RI yang rajin turun menyerap aspirasi masyarakat di Provinsi Jambi. Terbukti, H Bakri, berhasil memboyong APBN ratusan Miliar untuk pembangunan jalan dari Jembatan Aurduri II Kota Jambi sampai ke Pelabuhan Samudra, Kabupaten Tanjab Timur.

Baca Juga :  Anggota DPRD Provinsi Jambi Rendra Dukung Pembangunan Fakultas Kedokteran UIN-STS

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara. Akses jalan yang semakin baik juga akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar, yang semakin berkembang dengan kebangkitan harga komoditas sawit dan batubara.

Melalui perjuangan H Bakri tersebut, salah satu pengguna jalan Lintas Jambi-Muara Sabak sangat mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah dan Anggota DPR RI H Bakri yang telah memperjuangkannya.

“Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Presiden, Bapak Gubernur Al Haris dan H Bakri, masyarakat sudah sangat terbantu dengan adanya jalan sebagus ini, sekali lagi kami ucapkan terimakasih,” ucap Yono, Sabtu (11/11/2013) lalu.

Hal senada juga disampaikan Hari selaku pengemudi travel Jambi-Muara Sabak, “Kami, selaku masyarakat yang selalu pulang pergi lewat WKS ini, mengucapkan terima kasih kepada H. Bakri atas pembangunan jalan WKS yang telah selesai dilakukan. Pembangunan jalan ini sangat membantu kami dalam mengakses wilayah sekitar, dulunya kami sangat susah, bensin juga banyak habis karena lama dijalan, sejak jalan ini dibangun begitu irit, dan jaraknya jadi dekat, sekali lagi kami sangat mengapresiasi upaya H. Bakri dalam memperjuangkan pembangunan jalan ini,” ucapnya dengan haru.(tim)