Zabak.id – Kecelakaan kerja kembali terjadi di lokasi pertambangan minyak dan gas (migas) PT Petrochina Internasional. Hal ini disebabkan dugaan korsleting listrik dari tangki minyak gas di kawasan RIG 85 PetroChina yang berada di Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pada Senin, 9 Januari 2023 malam.
Ketua Aliansi Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM), Abdullah Az meminta SKK Migas dan Kepolisian untuk menindak lanjuti persolan tersebut.
“Ini harus diusut tuntas, kami minta kepada aparat kepolisian untuk secepatnya turun ke perusahaan itu untuk melakukan pemeriksaan, SKK Migas juga harus tegas, karena ledakan di PetroChina sudah pernah memakan nyawa, ujar Acok, sapaan akrab Abdullah Az.
Acok juga meminta aparat kepolisian untuk memeriksa Manager Operasional, Kepala Tekhnik dan wakil kepala tekhnik PT. PetroChina International Jabung LTD.
“Mereka harus bertanggung jawab secara hukum terkait insiden ini. Perusahaan migas ini yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat di sekitar lokasi operasional. Bagaimana kalau ini terjadi di area pemukiman yang di lewati pipa, bagaimana standar operasional keselamatan yang ditetapkan PetroChina, masak dalam tempo 2 bulan dua kejadian beruntun sehingga menimbulkan korba jiwa dan luka luka bakar, jelas Acok.
Tak hanya itu, Acok juga meminta Kementrian ESDM RI untuk meninjau ulang kontrak karya Petrochina.
“Kepada Kementrian ESDM, kami minta untuk meninjau ulang kontrak karya PT. PetroChina Intertional Jabung LTD, karna kami menilai ini sudah cukup berbahaya bagi masyarakat, terang Acok.
Kami juga meminta kepada Gubernur Jambi, segera copot Kepala Disnakertrans Provinsi Jambi karena kami duga sangat lambat melakukan BAP dan pemberian sanksi kepada pihak PT.PCIJ dan subkon atas insiden itu.
“Kalau tidak bisa bekerja mundur saja, jangan sampai bikin malu gubernur provinsi Jambi yang baru saja menerima penghargaan K3 TERBAIK pada tahun 2022,” pungkas Acok. (Win)