Zabak.id, JAKARTA – Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) merilis lima nama Tokoh publik Dunia yang dianggap paling korup, nama mantan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masuk pun masuk dalam rilisan tersebut.

Hal ini pun mendapatkan beragam respons dari sejumlah pihak, termasuk PDI Perjuangan (PDIP), tempat Jokowi memulai karir politiknya.

Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat menilai, temuan OCCRP tersebut perlu segera ditindaklanjuti oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan apara penegak hukum lainnya. Hal ini sekaligus untuk membuktikan bahwa aparat penegak hukum tidak pandang bulu.

Baca Juga :  Prestasi Jambi Meningkat di PON, Berikut Perbandingan dari Jabar ke Papua...

“Informasi awal tahun yang perlu ditanggapi KPK dan aparat penegak hukum dalam pemberantasan korupsi, tanpa pandang bulu untuk membangun pemerintahan yang bersih dan kuat,” kata Djarot saat dikonfirmasi, Rabu (1/1/2025).

Menurut Djarot, pemeriksaan lebih lanjut oleh aparat hukum juga dibutuhkan untuk menguji keakuratan data dari OCCRP tersebut.

“Sekaligus untuk menguji akurasi data dari lembaga tersebut,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Sementara itu, Sekjen Projo Handoko menyatakan bahwa penilaian OCCRP terhadap Jokowi sangat keliru.

“Itu penilaian yang keliru. Yang mengetahui dan merasakan adalah rakyat Indonesia. Tolok ukurnya jelas, antara lain hasil pembangunan, penegakan hukum, budaya politik baru, serta harapan,” kata Handoko saat dikonfirmasi, Rabu (1/1/2024).(*)

Baca Juga :  Resmi Sandang Gelar Doktor, M Junaedi Habe Jadi Mahasiswa Doktoral Lulus Tercepat di UIN STS Jambi

Sumber: Liputan6.com