Zabak.id – Kebijakan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) yang menyetujui kehadiran gerai Indomaret untuk beroperasi di wilayah Jailolo, ditanggapi serius anggota DPRD Kabupaten Halbar, Dasril Hi. Usman.

Menurut Sekretaris Komisi II DPRD Halbar ini, beroperasinya gerai Indomaret diprediksi mengancam keberlangsungan pasar tradisional di Halbar. Ini sesuai data nasional yang menyebutkan pertumbuhan pasar tradisional menyusut 8,1% setiap tahunnya, sedangkan pasar modern tumbuh 31,4 % per tahun.

Politisi PAN ini menghawatirkan kehadiran gerai Indomaret menimbulkan problem baru di masyarakat, karena keberadaan pasar tradisional sudah tentu tidak bersaing dengan Indomaret.

Baca Juga :  Bupati Anwar Sadat Promosikan Potensi SDA Tanjab Barat di Otonomi Expo 2024, Ajak Investor Berinvestasi

Apalagi melihat kondisi pasar tradisional di Halmahera Barat sudah cukup memprihatinkan. Belum lagi penataan serta lemahnya perputaran ekonomi yang begitu dirasakan oleh masyarakat dan pelaku usaha mikro saat ini, maka kebijakan pemerintah Daerah tentang izin warlaba perlu dipertimbangkan kembali.

“Sebelumnya pemerintah Daerah harus menyampaikan alasan rencana masuknya gerai Alfamidi dan Indomaret kepada publik, agar tidak terjadi polemik di masyarakat dan pemerintah juga perlu melakukan kajian terhadap dampak negatif dari Alfamidi dan Indomaret terhadap pasar tradisional dan usaha perseorangan (kios kecil).
serta bagaimana cara mengatasinya,” tandas Dasril.

Baca Juga :  Awal Tahun 2023, Camat Kuala Jambi Segera Launching Inovasi Baru

“Insya Allah hari ini, Senin 28 Juni akan saya usulkan ke komisi II untuk secepatnya dilakukan pertemuan rapat dengar pendapat dengan dinas terkait untuk dimintai keterangan tersebut,” ujar Politisi PAN ini.(*)

Sumber : tivatimur.com