Zabak.id, JAMBI – Beberapa tahun lalu di Kecamatan Kuala Jambi, dikabarkan beberapa pengusaha besar dibidang perdagangan kelapa dalam sempat berurusan dengan Aparat Penegak Hukum (APH). Tak lain disebabkan oleh izin sandar kapal bermuatan besar, dan aktifitas pelabuhan yang tak mengantongi izin.

Saat ini, di Kecamatan Kuala Jambi masih terlihat marak akan aktifitas bongkar muat kelapa dalam. Bahkan masih diatas Pelabuhan ilegal tanpa izin, bahkan izin sandar kapal juga masih menjadi pertanyaan dibeberapa pihak.

Sekira ditahun 2020 lalu, beberapa pelaku usaha pernah berurusan dengan pihak Kepolisian. Salah satunya soal izin sandar. “Waktu itu saya hanya membantu kepengurusan saja bukan pelaku usaha, dan bermasalah soal izin sandar,” kata salah seorang warga yang meminta namanya untuk tidak disebutkan.

Baca Juga :  Pj Bupati Muaro Jambi Hadiri Rapat Pleno DPT KPU

“Kalau tidak salah selain saya ada bebera yang pernah juga diamankan diwaktu yang berbeda, termasuk Pelabuhan H.Ambo Tang di Teluk Majelis itu sempat di Police Line,” tambahnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sebenarnya waktu itu pihaknya memiliki izin sandar di Pelabuhan Samudera. Namun kapal malah berlabuh di Desa Teluk Majelis, hingga akhirnya kapal beserta ABK diamankan pihak Kepolisian untuk dimintai keterangan.

“Izin sandar sebenarnya dipelabuhan samudera, karena saat itu ada pertimbangan lain maka kapal kami sandarkan di Teluk Majelis. Tak lama kemudian aparat datang dan mengamankan kapal beserta ABK nya,” terangnya lagi.

Baca Juga :  Gubernur Al Haris Hadir Meriahkan Kemerdekaan RI Bersama LDII Jambi, Berikan Hadiah Sepeda Listrik

Sementara itu, pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muarasabak mengatakan, bahwa terkait soal aktifitas Pelabuhan illegal bukan wewenang dari KSOP, melainkan wewenang pihak Kepolisian.

“Kami hanya mengurus administrasi pelayaran saja, kalua soal Pelabuhan itu illegal, bisa ditertibkan oleh pihak Kepolisian,” terang salah seorang anggota KSOP dibidang keselamatan pelayaran, Ahmad Surip.

Pihak KSOP sendiri, dalam hal ini menghimbau dan menyarankan untuk aktifitas labuh kapal bertonase besar di Kuala Jambi itu berlabuh di Pelabuhan Samudera. “Kalau menurut kelayakan dan fasilitasnya, kami merekomendasikan berlabuh di Samudera,” tandasnya. (***)