Disparitas Lokomotif Perubahan UIN STS Jambi: Tercepat dalam Infrastruktur, Terlambat dalam SDM

Senin, 26 Desember 2022 - 19:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Syauqi*

Zabak.id, OPINI – Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi (UIN STS Jambi) telah menduduki rangking dunia. Apalagi terhitung cepat pembangunan infrastruktur untuk menciptakan kampus ideal dan terpadu. Sebenarnya pembangunan infrastruktur UIN Jambi telah rampung serentak dengan UIN Raden Fatah Palembang, namun ada beberapa yang menghambat laju pembangunan tersebut dan baru tercapai sejak masa kepemimpinan Prof. Suaidi Asy’ari.

Kampus yang bermimpi ideal dan terpadu ini ternyata menyimpan banyak sekali kendala sehingga kata terpadu tersebut menjadi inkonsistensi. Lokomotif Perubahan yang digambarkan dengan visual kereta cepat menciptakan filosofi UIN yang bergerak maju lebih cepat, namun sangat disayangkan rel kereta itu perlu direvitalisasi secara konfrehensif. Apalah arti perubahan tanpa melihat sisi manusia yang menggerakan visi kampus tersebut yaitu sumber daya manusia (SDM).

Tercantum di dalam aturan atau kode etik mahasiswa yang tidak perlu penulis masukkan secara detail, namun beberapa poin akan penulis jelaskan tentang tidak relevannya aturan yang diberikan oleh universitas. Universitas yang dikenal Islami ini menayangkan aturan berpakaian, perihal ini dinilai telah mengintervensi hak pribadi mahasiswa. Apalagi dalam konteks universitas yang seharusnya bersifat universal disertai mahasiswa UIN Jambi terbuka pada multikulturalisme dan mahasiswa non-muslim. Dalam liberal antrophosentris, universitas telah melanggar hak pribadi mahasiswa dengan mengintervensi gaya fasion mahasiswa yang kian berbeda seiring zaman tidak sama dengan apa yang diingingkan universitas. Aturan ini ditekankan secara kolektif sampai ranah fakultas. Contohnya aturan mengenai larangan rambut panjang bagi laki-laki, celana bagi perempuan, celana jeans, mengharuskan celana kantoran atau dasar. Di mana jika larangan di atas dilakukan maka mahasiswa tidak dapat layanan dalam lingkup universitas.

Baca Juga :  Tanjab Timur Butuh Pemimpin Visioner

Keabsurdan ini menjadi masalah pertama UIN Jambi, karena aturan di atas ditegakkan dengan alasan norma dan islami. Islam hanya mengatur cara berpakaian dengan menutup aurat sesuai aturan Islam. Tidak ditemukan Islam melarang rambut panjang dan celana jeans. Dalam filsafat dengan pendekatan manapun tidak menyebutkan pakaian menjadi suatu norma, itu hanya pandangan antropologis atau premordialisme masyarakat setempat. Jika alasannya menciptakan kampus yang seragam dalam beragam, penulis sarankan revisi regulasi tersebut. Pertama, larangan rambut panjang bagi laki-laki diganti dengan syarat maksimal setengkuk leher dan diikat rapi. Kedua, celana Jeans diperbolehkan dengan syarat tidak boleh robek lutut atau yang menyebabkan aurat terbuka. Ketiga, celana diperbolehkan dengan syarat tidak membentuk lekuk tubuh atau celana kulot (lebar).

Baca Juga :  Pengaruh Suku Bunga BI dan Inflasi yang Semakin Tinggi

Layanan administrasi UIN Jambi dinilai tidak efisien dan ramah, padahal universitas seringkali mengirim link survey penilaian pelayanan terhadap universitas kepada mahasiswa dan diwajibkan. Sepertinya survey tersebut gagal dalam implementasi, hanya menjadi laporan bulanan untuk mengisi arsip. Layanan Administrasi mulai dari akademik sampai keuangan seperti tempat menyeramkan bagi mahasiswa, datarnya (judes) pegawai layanan cenderung menciptakan dampak negatif psikologis mahasiswa, di mana mahasiswa sudah cukup tertekan dengan dinamika di perkuliahan. Universitas perlu belajar dari institusi swasta semacam karyawan bank dan hotel. Perlunya universitas melihat potensi psikologis mahasiswa dan pegawai dengan menciptakan tempat yang damai dan terang untuk melancarkan aktivitas kampus yang baik dan damai. Dalam psikologi, warna dan cahaya dapat mempengaruhi aura dan psikologis seseorang. Tempat yang kumuh dan gelap memberikan energi negatif pada seseorang, hal ini menggangu efektivitas selama masa belajar berlangsung.

Baca Juga :  Jadi Bumper untuk Penguasa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Zabak.id. Mari bergabung di Channel Telegram "Zabak.id", caranya klik link https://t.me/zabak.id, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait

Membangun Empati dan Kepedulian di Era Digital
Cara Mengurangi Peningkatan Prevalensi Stunting di Indonesia
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurun Tetapi Masih Banyak Pengangguran? Ini Solusinya
Bukan Romi Hariyanto, Lawan Berat Al Haris Justru Fadhil Arief
Mubes HIMA IH UNJA Tidak Transparan? Legitimasinya Dipertanyakan
Kabupaten Kerinci Darurat Bencana, Mulai Dari PPPK, Bencana Alam Hingga Netralitas ASN Jelang Pemilu, Mahasiswa: PJ Bupati Harus Tegas Atau Diberhentikan
Gubernur Jambi di kancah Internasional
Tanjab Timur Butuh Pemimpin Visioner

Berita Terkait

Rabu, 24 April 2024 - 13:17 WIB

Aynur Ropik Turut Mendaftar di PKS Untuk Maju Sebagai Kepala Daerah di Tanjab Timur

Selasa, 23 April 2024 - 21:45 WIB

Polsek Jelutung Lakukan RJ Terhadap Seorang Bapak Curi Susu Untuk Anak, Kapolresta Jambi Serahkan 13 Kotak Susu

Selasa, 23 April 2024 - 20:40 WIB

H Bakri Kembali Sukses Perjuangkan Empat Ruas Jalan Untuk Tanjab Timur, Berikut Lokasinya!

Selasa, 23 April 2024 - 20:18 WIB

Al Haris Susul Romi Daftar ke Demokrat

Selasa, 23 April 2024 - 19:50 WIB

Gubernur Al Haris Kukuhkan Gugus Tugas Bisnis dan HAM Provinsi Jambi

Selasa, 23 April 2024 - 16:30 WIB

Polsek Mendahara Ilir Amankan 30 Dus Steafoam Dalam Speed Boat Berisikan Baby Lobster

Selasa, 23 April 2024 - 13:21 WIB

Bawaslu Tanjab Timur Rekrut Ulang Petugas Panwascam, Berikut Jadwalnya;

Senin, 22 April 2024 - 22:23 WIB

Daftar ke PDIP untuk Cabup, Aynur Ropik Angkat Isu Kedaulatan Pangan Tanjab Timur

Berita Terbaru

BERITA

Al Haris Susul Romi Daftar ke Demokrat

Selasa, 23 Apr 2024 - 20:18 WIB