Zabak.id, JAMBI – Bank Jambi kembali melakukan ekspansi pengembangan usahanya, dengan bergabung dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Bank Bank Jawa Barat dan Banten (BJB).

Plt. Dirut Bank Jambi, H. Khairul Suhairi, S.E.,M.M mengatakan dalam kerjasama ini BJB juga bakal melakukan penyertaan modal. Penandatanganan MoU dan NDA dilakukan Kamis (30/11) lalu di Hotel JW Marriot, Surabaya.

Penandatanganan ini merupakan bagian dari acara Focus Group Discussion (FGD) Pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) BPD dan Konsolidasi Perbankan Daerah yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan mengundang beberapa BPD calon perusahaan induk dan BPD yang masih memiliki modal inti di bawah Rp 3 trilliun.

Baca Juga :  Bupati Bersama Kapolres Tanjab Barat Secara Resmi Pencanangan Kampung Nelayan Sebagai Kampung Bebas Narkoba

“Semoga dalam kerjasama yang kami lakukan, dapat lebih mengembangkan profit dan mengembangkan sayap Bank Jambi kebeberapa wilayah di Indonesia,” harap Plt. Dirut Bank Jambi, H. Khairul Suhairi, S.E.,M.M saat dikonfirmasi via WhatsApp, Jum’at (1/12).

Usai dilakukan MoU dan NDA bakal dilakukan tahapan dan valuasi saham sebelum dilakukannya penyertaan modal. BJB pun akan menjadi salah satu pemegang saham pengendali (PSP) Bank Jambi bersama-sama Pemerintah Provinsi Jambi. Nilai penyertaan tersebut tidak akan terlalu besar karena Pemerintah Provinsi Jambi akan tetap menjadi pemegang saham terbesar.

Plt Dirut Bank Jambi didampingi Komisaris Utama Bank Jambi usai penandatanganan PKS KUB–

Baca Juga :  Terjadi Abrasi di Kelurahan Kampung Nelayan Mengakibatkan Lima Rumah Rusak

“Proyeksi nilai penyertaan modal Bank BJB akan disesuaikan, sepanjang memenuhi syarat pengendalian sesuai Peraturan OJK, sehingga Bank Jambi mendapatkan persetujuan untuk efektif menjadi anggota KUB Bank BJB sekaligus perusahaan anak dari Bank BJB,” jelasnya.

Dikatakannya, KUB merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat posisi BPD secara grup perbankan dalam industri perbankan nasional.

Dengan total aset seluruh BPD di Indonesia per September 2023 sebesar Rp 945,7 triliun, BPD yang solid dapat menjadi salah satu kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, bersanding dengan perbankan besar lainnya. Bank Jambi merupakan salah satu BPD yang memiliki kinerja yang baik.

Baca Juga :  Dihadapan Forkopimda, Al Haris Optimalisasi Peran Satgas Dalam Cegah Varian Omicron

“Total aset per 30 September 2023 sebesar Rp 12,4 triliun, di mana total kredit mencapai Rp 8,5 triliun dengan NPL 1,85 persen. ROE pun tercatat sebesar 17,67 persen yang mencerminkan tingkat profitabititas sangat baik.

Selain itu, Bank Jambi merupakan salah satu BPD yang juga memiliki unit usaha syariah (UUS, red) dengan kinerja yang baik, dengan total aset sebesar Rp 1,1 triliun dengan ROA 3,93 persen dan NPF 0,32 persen. UUS Bank Jambi dapat bersinergi dengan Bank BJB Syariah yang telah lebih dahulu menjadi anggota KUB Bank BJB, sehingga dapat memperkuat kekuatan penetrasi di market perbankan syariah,” tandasnya. (*)