Zabak.id, TANJAB TIMUR – Baru usai diperbaiki, air hasil sumur bor yang dikerjakan di kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi tetap tidak dapat digunakan dengan layak.

Salah satu warga yang berada dikawasan kegiatan tersebut, membenarkan bahwa air dari hasil pengeboran tidak dipakai dengan layak.

“Iya benar, airnya keruh dan asin, kemaren sudah diperbaiki, tapi airnya masih tetap asin,” pungkas warga yang tidak ingin disebutkan, Jum’at (02/03/2023)

Menyikapi kejadian tersebut, pengawasan dinas perkim dipertanyakan.

Kegiatan/program pembangunan sumur bor tersebut menuai sorotan oleh pemerintah dan warga setempat.

Baca Juga :  Gadis Kembar Ramaikan Pelantikan Pengda JMSI Provinsi Jambi

Pasalnya, proyek yang di kerjakan oleh siluman tersebut hingga detik ini asas dan manfaatnya belum bisa di rasakan oleh warga.

Pada dasarnya, fungsi pembuatan sumur bor sendiri guna memudahkan serta meringankan beban masyarakat dalam mendapat air yang bersih dan layak dipergunakan oleh warga untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, ini justru sebaliknya yang dirasakan warga setempat.

Hal senada juga diungkapkan oleh Lurah Tanjung Solok, Jeki Rosmayzar S.Pd saat dikonfirmasi mengatakan bahwa beberapa waktu lalu ada konsultan proyek tersebut menghubungi Lurah Tanjung Solok mengatakan bahwa ada kendala dalam pembangunan sumur Bor tersebut.

Baca Juga :  Warga Hamparan Rawang Mantap Dukungan Haris-Sani Jadi Gubernur Jambi 2024-2029

“Mengingat waktu dan kondisi alam saat ini, bagaimana kalau Tower dan Tekmonnya diganti dengan pipa jaringan ke rumah-rumah warga. Kalau dipaksakan untuk bangunan towernya takutnya tidak selesai pengerjaannya kata Konsultan proyeknya kepada saya,” ucap Lurah Tanjung Solok kepada Wartawan Zabak.id

Ditambah, walaupun tidak sesuai dengan spek tekmon serta towernya yang diganti dengan pipi jaringan kerumah-rumah itu bukan menjadi masalah baginya karena telah disepakati dan disetujui oleh warga setempat.

“Yang menjadi kendala sekarang ini Bang, hingga saat ini airnya masih keruh dan asin. Jangankan untuk mencuci pakaian, untuk mandi aja ogah masyarakat untuk memakainya,” ungkap Jeki.(tim)