Zabak.id, JAMBI – Pihak Badan Pengelola Keuangan Haji memilih Bank Jambi Syariah sebagai BPS BPIH (Bank Syariah) dengan Mitra Penempatan Terbaik 2022 Kategori Aset lebih dari 20 triliun.
Selain Bank Jambi Syariah yang mendapatkan penghargaan serupa yakni Bank Riau Kepri Syariah, BTN UUS, dan Bank Aceh Syariah. Lalu kategori Aset kurang dari Rp20 triliun yaitu Bank NTB Syariah, BPD Jambi UUS, BPD Jawa Tengah UUS.
Dirut Bank Jambi, Dr. H. Yunsak El Halcon, S.H.,M.Si melalui Direktur Pemasaran dan Syariah, Khairul suhairi, S.E mengucapkan banyak terima kasih kepada nasabah Bank Jambi Syariah, yang selama ini mempercayakan Bank Jambi syariah sebagai tempat menabung dan bertransaksi.
“Penghargaan ini untuk kita semua, bukan semata penghargaan untuk Bank jambi Syariah semata,” kata Dirut Bank Jambi, Dr. H. Yunsak El Halcon, S.H.,M.Si kemarin (21/12).
Adapun pemenang BPKH Sustainable Banking Award 2022 dan kategori penghargaan yang diterima yakni, BPS BPIH (Bank Syariah) Pendaftar Haji Terbaik 2022. Kategori BUS (Bank Umum Syariah) Unit usaha syariah (UUS) yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Muamalat Indonesia, dan CIMB Niaga UUS. Lalu kategori Bank Pembangunan Daerah (BPD) yaitu BJB Syariah, BPD Sumsel Babel UUS, BPD Riau Kepri Syariah. BPS BPIH (Bank Syariah) Pendaftar Haji Millenial Terbaik 2022. Kategori BUS UUS yaitu BSI, Bank Muamalat Indonesia, dan CIMB Niaga UUS. Lalu kategori BPD yaitu BJB Syariah, BPD Jawa Timur UUS, BPD Jawa Tengah UUS. BPS BPIH (Bank Syariah) Pertumbuhan Pendaftar Haji Terbaik 2022. Kategori BUS UUS yaitu Bank Sinarmas UUS, Bank Muamalat Indonesia, dan Bank Permata UUS. Lalu kategori BPD yaitu BJB Syariah, BPD Sulselbar UUS, BPD Sumatera Utara UUS, dan BPS BPIH (Bank Syariah) Program Green Financial Sustainability Terbaik 2022 yaitu BSI, BPD Jawa Timur UUS dan Maybank Indonesia UUS.
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memberi penghargaan kepada mitra bank syariah melalui BPKH Sustainable Banking Award 2022, guna mendorong ekosistem perbankan syariah berkelanjutan. Kegiatan tahunan ini bertujuan untuk memotivasi dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH) mitra BPKH. Terlebih mereka yang telah membantu untuk mengumpulkan setoran haji untuk meningkatkan perekonomian syariah di Indonesia.
BPKH saat ini didorong untuk bisa lakukan investasi yang beyond instrument, sehingga ke depannya, investasi yang yang dilakukan oleh BPKH tak hanya pada bidang surat berharga dan emas, tetapi juga melebar pada investasi yang terkait langsung pada pelayanan haji.
“Karena kita akan bermitra dengan perusahaan-perusahaan keuangan global. Maka kami juga harus melakukan sustainable financial secara internal di BPKH,” terang Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Pada kesempatan yang sama, Dirjen PHU Kemenag, Hilman Latief menyebut setidaknya ada sebanyak 5,3 juta orang telah mendaftarkan diri untuk dapat berangkat ke Tanah Suci. “5,3 juta orang saat ini menunggu keberangkatan ke tanah suci. Oleh karena itu mengapa sustainability ini dibutuhkan untuk keberlanjutan dana haji yang proporsional,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, di tahun depan, apabila tidak ada varian virus corona baru, Arab Saudi akan memperbolehkan calon jemaah haji usia di atas 65 tahun untuk berangkat. Sehingga, pendaftar haji diharapkan akan semakin bertambah di tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya. Adapun dalam ekosistem haji, BPKH ingin agar instrumen investasi yang dijalankan tahun depan mulai memperhatikan keberlangsungan lingkungan dan makhluk hidup lainnya. Apalagi, potensi pengelolaan dana haji diprediksi tumbuh positif dengan kebijakan baru haji 1444 H atau 2023 M.(us/adv)