Zabak id, TANJAB BARAT – Salah satu Destinasi Ekowisata hutan mangrove yang berada di Kawasan pangkal Babu RT 08, Dusun Bahagia, di desa Tungkal 1, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Melihat secara peta, Luasan kawasan mangrove itu Ratusan hektar yang terbentang di bibir laut. Mangrove itu keberadaan sebelah Timur yang langsung berhadapan dengan laut Cina Selatan.

Kemungkinan besar mangrove ini menjadi icon dunia berkaitan dengan blue green, bahwa dunia sedang membutuhkan itu.

Ekowisata hutan mangrove di buka secara resmi oleh Pemerintah Daerah pada 31 Desember 2019 lalu. Kalau dihitung sudah dua tahun lebih dibukanya ekowisata hutan mangrove. Tetapi melihat kondisi sekarang sangat memperhatikan.

Baca Juga :  Dikunjungi Rumah Aspirasi H Bakri, Tomas Pengabuan Ucapkan Terimakasih ke H Bakri

Pemuda RT 08 Dusun bahagia, Wawan Menyampaikan ekowisata hutan mangrove pada waktu pertama di resmi oleh pemerintah daerah, Ramai pengunjung berdatangan melihat ekowisata hutan mangrove yang berada di kabupaten Tanjung Jabung Barat.

“Bahkan melihat dari buku tamu pengunjung, hingga mencapai 1 ribu orang lebih yang ingin menikmati ekowisata hutan mangrove ini” tuturnya. Selasa, (17/05/2022).

Para wisatawan masuk ke Destinasi ekowisata hutan mangrove di kawasan pangkal babu tanpa di bayar, dan untuk parkir membayar dengan seikhlasnya.

“Para pengunjung kebanyakan datang dari Kota Kuala Tungkal dan ada juga dari luar Kabupaten Tanjabbar, seperti Sabak Tanjabtim, Muaro Jambi, Kota Jambi bahkan ada juga warga dari luar Provinsi Jambi” tutupnya.

Baca Juga :  Bupati Tanjab Barat Bersama Dandim 0419/Tanjung Jabung Berikan Bantuan Kepada Masyarakat Kampung Nelayan

Warga Pangkal Babu, Rani menyampaikan akses penghubung jalan ke hutan mangrove di lanjutkan hingga sampai ke tepi muara sungai. Saat bulan puasa tahun 2021 lalu.

“Pada saat melakukan pekerjaan menuju ke tepi muara sungai, saat berjalan ketika melihat kayu yang lapuk dan patah langsung di baguskan oleh petugas” tuturnya. Saat Pukul (17:00 Wib).

“Hingga selesai sampai pekerjaan jalan menuju ke tepi muara sungai, sampai sekarang akses penghubung jalan mangrove, seakan kurang mendapatkan perhatian” tutupnya.

Pengunjung Ekowisata Hutan Mangrove, Azzahiya Widi Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung menyampaikan ekowisata hutan mangrove masih kurang memenuhi kriteria-kriteria ekowisata dan masyarakat harus di perdayakan maupun potensi di daerah kawasan pangkal babu harus di tonjolkan.

Baca Juga :  Anggota DPRD Provinsi Jambi Kemas Alfarabi paparkan tentang Islam dan Keindonesiaan

“Dari segi sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) juga harus di perhatikan” tuturnya. (Mal).