Kenapa Zumi Laza Sulit Dikalahkan Meskipun Baru Turun Beberapa Bulan di Tanjab Timur

Oleh: Dedi Saputra,S.Sos.,M.I.Kom

Zabak.id, OPINI – Banyak yang bertanya dan berdiskusi ringan kenapa Laza begitu cepat populer ditengah masyarakat, Meskipun baru turun secara efektif selama beberapa bulan, namun Laza telah menjadi kandidat yang diprediksi sulit dikalahkan oleh kandidat lain di Pilkada Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Ada Beberapa alasan kenapa Laza sebagai kandidat yang kuat, bahkan mampu mengungguli lawan-lawannya yang telah lebih lama berkampanye, dapat dijelaskan melalui beberapa aspek berikut;

1. Trah Politik yang Kuat dan Terkenal

Laza adalah bagian dari trah politik Nurdin, yang telah membangun fondasi politik kuat di Jambi selama beberapa dekade. Ayahnya, Zulkifli Nurdin, adalah Gubernur Jambi dua periode, sementara saudaranya, Zumi Zola, juga mantan Bupati Tanjab Timur dan Gubernur Jambi. Popularitas dan pengaruh keluarga Nurdin yang masih kuat di Tanjung Jabung Timur memberikan Laza basis suara yang sudah solid sebelum ia turun secara resmi. Nama keluarga ini masih sangat dihormati oleh masyarakat, yang memberikan kepercayaan lebih kepada Laza meskipun waktu kampanyenya relatif singkat. Hal ini diperkuat turunnya Hazrin Nurdin selaku paman dari Laza dan Sum Indra dilapangan, ini memberikan sinyal kuat bahwa keluarga besar Nurdin Hamzah turun gunung untuk memenangkan Laza, inilah alasan pertama kenapa Laza diprediksi sulit untuk dikalahkan.

2. Modal Jaringan Politik yang Sudah Siap Pakai

Meski baru aktif berkampanye beberapa bulan, Laza memiliki akses ke jaringan politik keluarganya yang sudah terbangun lama. Loyalis Zulkifli Nurdin dan Zumi Zola tetap solid dan siap mendukung penerus keluarga, yaitu Laza. Dengan jaringan ini, Laza tidak perlu membangun infrastruktur politik dari awal. Ia hanya perlu mengaktifkan dan memanfaatkan jaringan yang sudah ada, termasuk para tokoh lokal, tim sukses, dan komunitas yang sudah terbentuk selama pemerintahan keluarganya. Laza memiliki tim yang solid dan militan diakar rumput yang bergerak secara mandiri tanpa harus menunggu arahan.

Baca Juga :  STAI An-Nadwah Kuala Tungkal Kerjasama Dengan IAI SMQ Bangko Dalam Rangka Persiapan Menjadi Institut

3. Kampanye Efektif dengan Strategi yang Tepat

Laza dan tim kampanyenya berhasil menjalankan strategi kampanye yang sangat efektif dalam waktu yang relatif singkat. Mereka fokus pada program-program populis yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, serta menggunakan media sosial dan media massa lokal secara maksimal. Dalam politik modern, kecepatan dan kecerdikan dalam memanfaatkan media menjadi kunci, dan Laza telah mengoptimalkan hal ini. Dengan memanfaatkan kampanye digital dan tatap muka yang terstruktur, Laza bisa menjangkau pemilih lebih cepat dibandingkan metode kampanye tradisional yang memerlukan waktu lebih lama.

4. Karismatik dan Representasi Generasi Muda

Laza berhasil memanfaatkan daya tarik sebagai pemimpin muda yang dinamis dan progresif. Dalam konteks politik lokal, pemimpin muda sering kali dipandang sebagai simbol pembaruan dan perubahan. Masyarakat Tanjung Jabung Timur mungkin melihat Laza sebagai figur yang berbeda dari kandidat-kandidat lain yang sudah lebih dulu turun. Dengan penampilan yang karismatik dan energik, Laza mampu menarik perhatian pemilih dari berbagai lapisan, terutama kalangan muda yang menginginkan perubahan dalam pemerintahan daerah mereka.

5. Tagline dan Pesan Kampanye yang Kuat: “Bangkit”

Laza menggunakan tagline “Bangkit”, yang secara emosional dan simbolis menyentuh hati masyarakat. Tagline ini mencerminkan semangat perbaikan dan pembangunan setelah masa-masa stagnasi atau ketidakpuasan terhadap kepemimpinan sebelumnya. Dengan pesan yang kuat ini, Laza berhasil memosisikan dirinya sebagai simbol kebangkitan dan perubahan yang diharapkan masyarakat. Narasi seperti ini selalu efektif dalam kampanye politik karena langsung beresonansi dengan kebutuhan dan aspirasi rakyat.

Baca Juga :  Gubernur Jambi Al Haris Safari Ramadhan ke Desa Terpencil Seko Besar

6. Adaptasi Cepat terhadap Kondisi Lapangan

Laza menunjukkan kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap dinamika politik lokal meski baru turun kampanye. Dengan analisis yang baik terhadap kondisi sosial-politik di Tanjab Timur, ia mampu merespons isu-isu lokal dengan cerdas dan efektif. Laza menempatkan diri sebagai calon yang memahami kebutuhan masyarakat, yang menciptakan kepercayaan di antara para pemilih. Fleksibilitas dan kemampuan adaptasi ini adalah salah satu alasan utama kenapa Laza dengan cepat mendapatkan simpati dan dukungan.

7. Kelemahan dan Keterbatasan Kandidat Lain

Laza juga diuntungkan oleh kelemahan kandidat lain yang tidak mampu menawarkan sesuatu yang benar-benar baru atau berbeda kepada pemilih. Meskipun lawannya telah berkampanye lebih lama, tidak ada visi yang kuat atau program fenomenal yang benar-benar membedakan mereka di mata masyarakat. Dalam konteks seperti ini, Laza dengan cepat mengisi kekosongan dan membawa dinamika baru ke dalam kontestasi politik. Ini membuat lawannya kesulitan untuk mengimbangi pesatnya pertumbuhan popularitas Laza.

8. Dukungan Elit Lokal dan Pemangku Kepentingan

Selain jaringan politik keluarga, Laza juga mendapatkan dukungan dari elit politik dan pemangku kepentingan lokal yang melihat dirinya sebagai calon potensial yang bisa membawa perubahan. Dukungan dari tokoh-tokoh lokal ini memperkuat posisi Laza di kalangan masyarakat, karena para elit memiliki pengaruh yang signifikan dalam memobilisasi massa dan mengarahkan suara pemilih. Selain itu, dukungan ini memberikan Laza akses ke sumber daya kampanye yang lebih besar dan memadai.

Baca Juga :  Hasil Survey FJPI, Sebanyak 42 Persen Perempuan Jurnalis Pikul Beban Ganda

9. Popularitas yang Menyebar Cepat Melalui Media dan Relawan

Laza berhasil memanfaatkan kekuatan relawan dan media lokal untuk menyebarkan popularitasnya dengan cepat. Relawan yang setia pada keluarganya bekerja keras untuk memperkenalkan Laza ke masyarakat melalui berbagai kegiatan di lapangan, sementara media lokal turut membantu membangun citra positif Laza dengan liputan yang intensif. Di era digital, popularitas bisa menyebar dengan cepat jika dikelola dengan baik, dan Laza telah melakukan ini dengan sangat efektif.

10. Basis Dukungan yang Solid dari Masyarakat Lokal

Masyarakat Tanjung Jabung Timur, terutama mereka yang memiliki ikatan emosional dengan keluarga Nurdin, tetap solid dalam mendukung Laza. Dukungan ini bukan hanya berasal dari loyalis lama, tetapi juga dari kelompok masyarakat yang merasa Laza bisa membawa perubahan yang mereka inginkan. Dengan basis dukungan yang kuat ini, Laza sulit untuk dikalahkan karena ia tidak hanya memiliki dukungan elite, tetapi juga dukungan masyarakat akar rumput yang solid.

Jadi, Laza sulit dikalahkan meskipun baru turun beberapa bulan karena berbagai faktor kuat yang mendukungnya. Trah politik keluarga Nurdin memberikan modal awal yang signifikan, ditambah dengan jaringan politik yang telah siap pakai. Selain itu, kampanye efektif, dukungan elite lokal, karisma sebagai pemimpin muda, serta kelemahan lawan-lawan politiknya membuat Laza mampu mengimbangi bahkan melampaui kandidat lain yang sudah lebih lama berkampanye. Popularitasnya yang meningkat pesat mencerminkan kombinasi dari strategi politik yang baik dan dukungan masyarakat yang kuat, menjadikannya kandidat yang sangat sulit dikalahkan di Pilkada Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Pos terkait