Zabak.id, TANJAB TIMUR – Pilkada Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2024 semakin menarik perhatian publik dengan hadirnya dua kandidat kuat, yakni pasangan Dillah-MT dan Laza-Aris. Kedua pasangan ini memiliki keunggulan dan tantangan masing-masing yang diprediksi akan menentukan hasil akhir kontestasi politik di daerah tersebut. Pengamat komunikasi politik Jambi, Dedi Saputra menyoroti kelebihan dan kekurangan masing-masing kandidat dalam perebutan kursi Bupati dan Wakil Bupati Tanjab Timur.

Dillah-MT: Didukung Birokrasi dan Sosialisasi Awal

Dillah-MT, yang merupakan anak dari Bupati dua periode, Abdullah Hick, telah mengambil langkah strategis dengan lebih awal melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Menurut Dedi Saputra, langkah ini memberikan keuntungan tersendiri bagi Dillah-MT dalam membangun hubungan emosional dengan pemilih.

“Sosialisasi yang lebih awal memungkinkan mereka untuk memperkuat pengenalan dan kedekatan dengan konstituen, yang bisa menjadi faktor penentu dalam Pilkada,” ujarnya

Baca Juga :  Belum di Segel, DPRD Kota Jambi Soroti Pernyataan Walikota Soal PT Ocean Petro Energy

Selain itu, dedi menambahkan, dukungan dari birokrasi juga menjadi poin plus bagi Dillah-MT. Sebagai anak dari bupati yang tengah menjabat dua periode, Dillah-MT memiliki akses dan dukungan dari struktur birokrasi yang mapan. Dukungan ini dinilai memberikan kemudahan dalam mobilisasi sumber daya dan akses ke jaringan administrasi pemerintahan, yang bisa menjadi keunggulan kompetitif dalam kampanye.

Namun, dedi juga mencatat bahwa, kedekatan dengan birokrasi bisa menjadi pedang bermata dua. “Dillah-MT harus berhati-hati agar tidak dianggap terlalu bergantung pada birokrasi atau terlihat memanfaatkan struktur pemerintahan untuk kepentingan pribadi,” tambahnya.

Laza-Aris: Kekuatan Trah Nurdin dan Jaringan Politik

Di sisi lain, Dedi saputra juga menyampaikan bahwa, pasangan Laza-Aris tidak kalah kuat dengan keunggulan yang mereka bawa. Laza, sebagai anak dari Gubernur Jambi dua periode, Zulkifli Nurdin, dan adik kandung Zumi Zola, mantan Bupati dan Gubernur Jambi, memiliki latar belakang politik yang kuat.

Baca Juga :  PJ Muaro Jambi Hadiri Pelantikan Panwascam

“Trah Nurdin merupakan salah satu dinasti politik yang berpengaruh di Jambi, dan ini memberikan keuntungan besar bagi Laza dalam hal jaringan politik dan dukungan dari pemilih tradisional,”

Dedi juga memaparkan bahwa, Jaringan politik yang dibangun oleh Zulkifli Nurdin dan Zumi Zola masih sangat kuat di tengah masyarakat, yang bisa menjadi modal besar bagi Laza dalam menarik dukungan. Namun, ada tantangan besar yang harus dihadapi oleh Laza-Aris. Dedi mencatat bahwa, meskipun memiliki dukungan keluarga politik yang kuat, Laza harus membuktikan dirinya sebagai sosok yang mandiri dan tidak semata-mata bergantung pada nama besar keluarganya.

“Pemilih Tanjab Timur saat ini semakin cerdas dan kritis. Mereka tidak hanya memilih berdasarkan nama besar, tetapi juga mempertimbangkan kapabilitas dan integritas kandidat,” jelas Dedi.

Baca Juga :  Gubernur Al Haris Mendapat Pujian dari Bacapres Ganjar Pranowo di Acara APPSI

Pertarungan Ketat dengan Dinamika Politik yang Beragam, Pengamat memprediksi bahwa pertarungan antara Dillah-MT dan Laza-Aris akan berlangsung ketat.

“Ini adalah pertarungan dua kekuatan politik yang berbeda. Satu sisi, ada kekuatan birokrasi dan sosialisasi awal, sementara di sisi lain, ada kekuatan dinasti politik dengan jaringan yang solid. Siapa yang mampu meyakinkan pemilih dengan visi dan program yang jelas akan menjadi pemenang,”jelasnya

Dengan dinamika politik yang berkembang, hasil akhir Pilkada Kabupaten Tanjab Timur masih sulit untuk diprediksi. Namun, yang pasti, kedua kandidat harus terus berupaya meyakinkan pemilih bahwa mereka adalah pilihan terbaik untuk memimpin Kabupaten Tanjab Timur dalam lima tahun ke depan.(*)