Zabak.id, TANJAB TIMUR – Hari ini dua pasangan yang sudah dipastikan akan bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tanjab Timur mendaftaran diri di Komiisi Pemilihan Umum Daerah(KPUD). Berdasarkan pantauan dilapangan, Pasangan Laza-Aris duluan mendaftarkan diri ke KPUD, sementara rivalnya pasangan Dillah- MT memilih mendaftar di sorenya.

Ada yang menarik dalam Pendaftaran Pasangan LARIS ini, yaitu hadirnya keluarga besar trah Nurdin yaitu Hazrin Nurdin dan Sum indra. Ini adalah simbol kuat bahwa trah Nurdin akan allout memenagkan LARIS.

Baca Juga :  Buka Muswil BM PAN Jambi, Fasha Ungu Puji H Bakri dan Romi Haryanto

Menurut pengamat komunikasi Politik, Dedi Saputra, dinamika Pilkada Tanjab Timur turut mencuri perhatian, pasalnya, Head to head antara Dillah-MT dengan Laza-Aris adalah duet yang seimbang, tersisa waktu dua bulan masing-masing kandidat untuk memperkuat basis suaranya ditingkat bawah.

“Saya kira perhari ini, Pilkada Tanjab Timur terus mengalami dinamika, kedua kandidat sama-sama memiliki suara yang kuat ditingkat bawah, meskipun Dillah-MT sudah bergerak lama ditengah masyarakat, jika lengah dan tidak memperkuat pertahanan maka tidak menutupi kemungkinan akan disalib oleh pasangan Laza-Aris, inilah dinamika dalam Pilkada, semua kemungkinan bisa saja terjadi sampai pencoblosan”.Ungkapnya.

Baca Juga :  Bupati Tanjab Barat Buka Sosialisasi Program Pengendalian Gratifikasi Oleh KPK-RI

Dedi Saputra menambahkan, hadirnya Hazrin Nurdin dan Sum Indra dalam pendaftaran pasangan Laza- Aris jangan dilihat hanya sebatas hubungan keluarga, namun ini adalah simbol kekuatan politik yang dimiliki oleh trah Nurdin di Tanjab Timur.

“Kehadiran Hazrin Nurdin dan Sum Indra jangan hanya dilihat sebagai hubungan keluarga saja dengan calon, namun ini adalah simbol kekuatan politik trah Nurdin yang harus diperhitungkan secara cermat oleh pasangan Dillah-MT. Jika kita cermati perhari ini, pasangan Laza-Aris terus mengalami peningkatan dalam melakukan gerakan politiknya diakar rumput, sementara pasangan Dillah-MT masih stagnan, artinya gerakan satu bulan kedepan masing-masing kandidat sudah dapat kita prediksi siapa yang akan memenangkan pilkada ini.”tutupnya.