Zabak.id, JAMBI – PT Hutama Karya (Persero) sedang melaksanakan pembangunan dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II untuk meningkatkan mobilitas dan mendukung pembangunan infrastruktur nasional.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa dua ruas yang sedang dibangun adalah Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu)-Tempino-Jambi Seksi 1A (Betung-Tungkal Jaya) sepanjang 30,7 km, dan Seksi 4 (Interchange (IC) Tempino – IC Ness) dengan panjang 18,5 km.

Adjib mengungkapkan bahwa penambahan dua ruas ini akan memperkuat konektivitas antara Sumatera Selatan, Riau, dan Jambi, serta mendukung kelanjutan Tahap II dari pembangunan, yang sudah dimulai dengan Pembangunan Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru.

Baca Juga :  Ketua Umum dan Pengurus DPP Hadiri Konsolidasi PAN di Jambi

Pembangunan kedua proyek ini dimulai akhir Juni lalu dan ditargetkan selesai pada pertengahan 2025, dengan catatan tidak ada kendala dalam proses pengadaan lahan.

Hingga akhir Juli 2024, progres konstruksi untuk Jalan Tol Seksi 1A Betung-Tungkal Jaya mencapai 2,31 persen dan progres pengadaan lahan 19,88 persen.

Sedangkan untuk Jalan Tol Seksi 4 IC Tempino – IC Ness, progres fisik telah mencapai 13,4 persen dan pengadaan lahan 98,02 persen.

Jalan Tol Seksi 1A Betung – Tungkal Jaya akan dilengkapi dengan dua underpass, sembilan overpass, dua box traffic, 52 box culvert, dan satu interchange, serta fasilitas pelayanan berupa satu pasang Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) tipe A dan satu gerbang tol (IC Betung).

Baca Juga :  Gubernur Jambi Al Haris Fokus Mengentaskan Kemiskinan Melalui Dumisake

Sementara Jalan Tol Seksi 4 IC Tempino – IC Ness akan memiliki enam underpass, lima overpass, tiga box traffic, 36 box culvert, dan satu interchange, dengan fasilitas pelayanan mencakup satu pasang TIP tipe A dan satu gerbang tol (IC Ness).
Dalam pembangunan ini, Hutama Karya menggunakan pendekatan digital construction, termasuk teknologi Building Information Modelling (BIM) untuk mempercepat proses koordinasi.

Adjib menambahkan bahwa perusahaan optimistis proyek ini akan berjalan efisien dan sesuai standar keselamatan, berkat inovasi teknologi yang diterapkan.

Hutama Karya juga menerapkan aspek Environment, Social, Governance (ESG) dalam proyek ini, dengan menyusun Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).

Baca Juga :  Pejuang Rakyat yang Tersesat: Kontradiksi antara Pengakuan dan Realitas

Dari sisi sosial, perusahaan melibatkan masyarakat lokal, menggunakan quarry berizin di sekitar proyek, dan memberdayakan aparatur setempat.
Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah yang dilalui.

Jika selesai, Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) – Tempino –  Jambi sepanjang 171 km akan memangkas waktu tempuh dari 5-6 jam menjadi sekitar 2-2,5 jam, memperlancar pergerakan barang dan jasa antar provinsi, dan mendukung pengembangan UMKM melalui pembangunan rest area di sepanjang jalan tol.(*)