Zabak.id, JAMBI – Quhas Primary School Jambi menyambut HUT RI ke-79 dengan cara unik, menggelar cosplay pahlawan dan berbagai perlombaan seru. Siswa berlomba menampilkan sosok pahlawan nasional seperti Soekarno, Kartini, dan Pangeran Diponegoro.
Dalam suasana kemerdekaan yang penuh semangat, Quhas Primary School Jambi, sebuah sekolah Islam yang dimiliki oleh ustad Hasbullah, dai kondang di Jambi, menyelenggarakan acara yang berbeda dan penuh makna. Untuk menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, sekolah ini mengadakan cosplay pahlawan nasional yang diikuti dengan antusias oleh para siswa. Kegiatan ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga sebuah upaya untuk mengenalkan sejarah perjuangan bangsa kepada generasi muda.
Salah satu peserta yang mencuri perhatian adalah Arkan Safaraz Akma, siswa kelas 4. Dengan semangat dan kesungguhan, Arkan memilih untuk tampil sebagai Pangeran Diponegoro, salah satu pahlawan nasional Indonesia yang terkenal dengan perjuangannya melawan penjajah Belanda. Dengan jubah putih yang menjuntai, sorban yang melilit kepala, dan keris yang terselip di pinggang, Arkan dengan bangga memperagakan sosok Pangeran Diponegoro.
Pangeran Diponegoro adalah salah satu pahlawan besar dalam sejarah Indonesia. Lahir pada tahun 1785 di Yogyakarta, ia adalah putra dari Sultan Hamengkubuwono III. Diponegoro dikenal karena keberaniannya dalam memimpin Perang Jawa (1825-1830), sebuah perlawanan besar-besaran melawan penjajahan Belanda.
Perang Jawa bukanlah sekadar pertempuran fisik, tetapi juga sebuah perjuangan untuk mempertahankan kehormatan, tanah air, dan keyakinan. Diponegoro berjuang bukan hanya dengan senjata, tetapi juga dengan kepercayaan kuat bahwa tanah Jawa adalah milik rakyatnya, bukan untuk dieksploitasi oleh penjajah. Perang yang ia pimpin berlangsung selama lima tahun, dan meskipun akhirnya ia ditangkap dan diasingkan ke Makassar, semangat perjuangannya terus menginspirasi rakyat Indonesia hingga saat ini.
Dalam sosok Pangeran Diponegoro, Arkan tidak hanya menampilkan penampilan fisik, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang keberanian dan keteguhan dalam mempertahankan apa yang benar. Pilihan Arkan untuk menampilkan Diponegoro dalam acara cosplay ini menjadi simbol bahwa semangat para pahlawan masih hidup dalam diri generasi muda Indonesia.
Tidak hanya cosplay pahlawan, Quhas Primary School juga mengadakan berbagai perlombaan seru yang turut memeriahkan suasana. Para siswa berlomba-lomba dalam berbagai kegiatan yang dirancang untuk menghibur sekaligus mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan kerjasama.
Salah satu perlombaan yang menarik adalah lomba menari, di mana para siswa menampilkan tarian Meraih Mimpi dengan penuh semangat. Selain itu, ada juga lomba hafalan Pancasila yang menguji pengetahuan siswa tentang dasar negara Indonesia.
Tak kalah seru adalah lomba tahan tawa, di mana peserta harus berusaha menahan tawa dalam situasi yang kocak, mengajarkan mereka tentang pengendalian diri. Lomba estafet sarung juga menjadi favorit, di mana tim-tim siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas dengan mengenakan sarung secara bergantian.
Acara ini ditutup dengan lomba topeng kerucut, di mana para siswa harus mengenakan topeng berbentuk kerucut dan berusaha mencapai garis finish tanpa menjatuhkannya. Perlombaan ini, selain menghibur, juga melatih keseimbangan dan ketekunan para siswa.
Semua kegiatan yang diadakan Quhas Primary School dalam rangka HUT RI ke-79 ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sarana edukasi yang menyenangkan. Dengan menggabungkan elemen sejarah, budaya, dan kebersamaan, sekolah ini berhasil menciptakan momen yang tak hanya menghibur tetapi juga memberikan kesan mendalam bagi para siswa. Di tengah sorak-sorai dan tawa, jelas terlihat bahwa semangat kebangsaan dan cinta tanah air masih terus diwariskan kepada generasi penerus bangsa.(*)
Sumber: Jambisatu.id