Oleh: Yulfi Alfikri Noer S.IP., M. AP *

Zabak.id, OPINI – Setiap orang menginginkan kehidupan yang berkualitas. Kualitas hidup dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya dari dalam diri seperti kesehatan dan kebahagiaan pribadi, tetapi juga oleh faktor-faktor luar seperti kondisi lingkungan tempat tinggal. Salah satu aspek penting dalam meningkatkan kualitas hidup adalah mencapai standar hunian yang layak.

Rumah layak huni bukan hanya tentang struktur fisik yang kuat dan kokoh, tetapi juga mencakup aspek kenyamanan, keamanan, serta akses terhadap fasilitas dasar seperti air bersih, sanitasi yang memadai, dan listrik. Sebuah rumah yang layak harus mampu memberikan perlindungan dari cuaca ekstrem, memiliki ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara yang sehat, dan cukup ruang untuk seluruh anggota keluarga agar dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan nyaman.

Untuk mencapai standar rumah layak huni tersebut, berbagai program dan inisiatif telah diluncurkan oleh pemerintah. Salah satu contohnya adalah Program Dua Milyar Satu Kecamatan (Dumisake) yang merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi Jambi dalam rangka percepatan dan pemerataan pembangunan di kabupaten/ kota se-Provinsi Jambi.

Salah satu bentuk dari kegiatan Dumisake ini adalah ‘Bedah Rumah’ yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi. Kegiatan ini dimaksudkan agar terjadi peningkatan kualitas hunian masyarakat dari tidak layak huni menjadi hunian yang layak. Program ini menjadi salah satu strategi untuk mengurangi disparitas pembangunan antarwilayah serta tercipta efek domino yang positif seperti meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang berada di daerah pedesaan atau terpinggirkan.

Dalam implementasinya, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi memainkan peran penting dalam melakukan renovasi dan perbaikan rumah-rumah yang kondisinya tidak layak huni. Proses ‘Bedah Rumah’ dilakukan secara menyeluruh mulai dari evaluasi kondisi bangunan, perencanaan renovasi, hingga pelaksanaan perbaikan dengan melibatkan berbagai pihak terkait seperti masyarakat setempat, tokoh masyarakat, dan unsur lainnya.

Kenyataan ini sangat dirasakan oleh salah satu penerima bantuan bedah rumah Dumisake di desa Sungai Lebuh, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, yang merupakan seorang tuna wicara. Kondisi rumahnya adalah rumah papan yang sudah lapuk. Apalagi kondisi fisik yang tidak normal. Setiap hari, ia harus berjuang dengan segala keterbatasan yang ada. Meski demikian, semangatnya untuk menjalani hidup tak pernah surut.

Baca Juga :  Indonesia Setelah Invasi Rusia ke Ukraina

Namun, di tengah keterbatasan tersebut, bantuan bedah rumah dari program Dumisake datang sebagai berkah yang tak terduga baginya. Dinding-dinding yang sudah rapuh diganti dengan material yang lebih kokoh, atap bocor diperbaiki, dan lantai yang hampir rubuh digantikan dengan yang baru. Kini rumahnya menjadi lebih layak huni, aman, dan nyaman. Dengan menggunakan bahasa isyarat dan didampingi oleh pendamping wilayah desa Sungai Lebuh, ia mengucapkan terima kasih atas bantuan program Dumisake bedah rumah. Terima kasih disampaikan dengan tulus kepada Wo Haris, yang memiliki peran besar dalam terlaksananya program ini di desa mereka.

Demikian juga halnya dengan Pak Gunawan dari Parit Culum 1, Kecamatan Sabak Barat, juga mengalami hal yang sama. Dahulu, rumahnya hanya terbuat dari dinding papan dan lantainya tanah. Setiap hujan turun, air menggenang di dalam rumah, membuat lantai jadi becek. Dinding papan yang sudah lapuk tidak bisa melindungi dari angin dingin malam hari, dan atap yang bocor membuat barang-barang di dalam rumah basah. Sekarang, rumahnya telah direnovasi menjadi lebih baik. Dindingnya yang dulu lapuk diganti dengan yang lebih kuat dan tahan lama, dan atap yang bocor sudah diperbaiki, jadi tidak perlu khawatir lagi akan air masuk.

Sebagai ungkapan terima kasih, Pak Gunawan merasa bersyukur mendapat bantuan dari Program Dumisake bedah rumah. Alhamdulillah, saya senang sekali dapat bantuan bedah rumah dari Gubernur Jambi, Bapak Al Haris, ujarnya. Baginya, ini bukan hanya soal memperbaiki fisik rumah, tetapi juga menunjukkan perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang membutuhkan.

Sama halnya dengan Pak Kaspul Anuar dari Kecamatan Bram Itam, Kelurahan Bram Itam Kiri, Tanjung Jabung Barat, telah tinggal di rumah tersebut selama berpuluh tahun. Namun, kondisi rumahnya sudah tidak layak huni karena atap sengnya bocor dan dindingnya sudah rapuh. Setiap hujan turun, situasinya semakin memprihatinkan karena air dapat masuk ke dalam rumah dengan mudah. Hal ini membuat kehidupan sehari-hari Pak Kaspul dan keluarganya menjadi sangat sulit, terutama saat musim hujan tiba.

Sekarang rumahnya sudah direnovasi dengan baik. Dinding yang rapuh dan atap yang bocor sudah diperbaiki. Renovasi itu membuat rumahnya lebih baik secara fisik dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada Pak Kaspul dan keluarganya. Mereka tidak khawatir lagi tentang air hujan masuk saat musim hujan. Renovasi ini membuat mereka bisa hidup dengan lebih tenang dan damai. Pak Kaspul sangat berterima kasih kepada Bapak Gubernur Jambi, DR. Al Haris. Dia berharap program Dumisake bedah rumah terus berlanjut untuk membantu tidak hanya dirinya, tetapi juga warga lain yang kurang mampu. Dia yakin bantuan semacam itu akan memiliki dampak positif yang besar bagi masyarakat sekitar. Dengan penuh syukur, dia berharap program ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat yang membutuhkan.

Baca Juga :  Opini : Al Haris Bapak Infrastruktur Jambi

Dengan demikian, bantuan bedah rumah menjadi manifestasi konkret dari perhatian dan kepedulian pemerintah dalam membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk meningkatkan kualitas huni mereka. Program ini tidak hanya mengutamakan perbaikan fisik, tetapi juga bertujuan untuk memupuk keswadayaan dan semangat gotong royong dalam masyarakat, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup secara signifikan, baik dari segi kesehatan, kenyamanan, maupun keselamatan.

Komitmen pemerintah dalam menjalankan program ini dapat dilihat dari realisasi bantuan Dumisake Bedah Rumah yang telah dilaksanakan. Tahun 2022 bantuan Dumisake Bedah Rumah sudah terealisasi sebanyak 556 rumah, tahun 2023 sebanyak 559 rumah, dan pada tahun 2024 ini sebanyak 551 rumah yang akan direalisasikan. Pencapaian ini menunjukkan komitmen yang konsisten dari pemerintah dalam menjalankan program bedah rumah.

Pada tahun 2022, realisasi Dumisake di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berjumlah 79 desa dengan total 556 rumah yang telah direnovasi.

Adapun jumlah bantuan Dumisake yaitu sebesar Rp. 20.000.000 per rumah dan telah disalurkan dengan rincian sebagai berikut:

Kabupaten/Kota Jumlah Desa

Kab. Batanghari 11 Desa

Kab. Muaro Jambi 2 Desa

Kota Jambi 15 Desa

Kab. Bungo 11 Desa

Kab. Sarolangun 9 Desa

Kab. Tebo 5 Desa

Kota Sungai Penuh 4 Desa

Kab. Tanjung Jabung Barat 3 Desa

Kab. Kerinci 8 Desa

Kab. Merangin 3 Desa

Kab. Tanjung Jabung Timur 7 Desa

Sebagai bagian dari program Dumisake Bedah Rumah yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada Tahun Anggaran 2023, terdapat rincian jumlah penerima bantuan, yaitu sebanyak 72 Desa (559 rumah). Berikut adalah rincian Desa penerima bantuan:

Baca Juga :  Mengukur Peluang Tokoh Pemuda Dalam Pilkades Serentak

Kabupaten/Kota Jumlah Desa

Kab. Batanghari 8 Desa

Kab. Muaro Jambi 8 Desa

Kota Jambi 12 Desa

Kab. Bungo 6 Desa

Kab. Sarolangun 9 Desa

Kab. Tebo 6 Desa

Kota Sungai Penuh 7 Desa

Kab. Tanjung Jabung Barat 7 Desa

Kab. Kerinci 6 Desa

Kab. Merangin 14 Desa

Kab. Tanjung Jabung Timur 5 Desa

Selanjutnya, memasuki Tahun Anggaran 2024, melalui kelanjutan program ini yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, terdapat rincian jumlah penerima bantuan, yaitu sebanyak 115 Desa (551 rumah). Berikut adalah rincian Desa penerima bantuan:

Kabupaten/Kota Jumlah Desa

Kab. Batanghari 6 Desa

Kab. Muaro Jambi 10 Desa

Kota Jambi 8 Desa

Kab. Bungo 6 Desa

Kab. Sarolangun 8 Desa

Kab. Tebo 8 Desa

Kota Sungai Penuh 6 Desa

Kab. Tanjung Jabung Barat 8 Desa

Kab. Kerinci 6 Desa

Kab. Merangin 10 Desa

Kab. Tanjung Jabung Timur 8 Desa

Program Dumisake Bedah Rumah menjadi manifestasi konkret dari perhatian dan kepedulian pemerintah dalam membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk meningkatkan kualitas huni mereka dan saat ini kegiatannya masih berjalan. Menariknya, jika kita melihat dari target RPJMD 2024 Pemerintah Provinsi Jambi dari realisasi bantuan yang konsisten dan terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah dalam memberikan dukungan yang berkelanjutan untuk memperbaiki kualitas hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah tersebut.

Dalam rangkaian program Dumisake Bedah Rumah, terlihat jelas komitmen dan upaya Pemerintah Provinsi Jambi dalam meningkatkan kualitas hunian dan kesejahteraan masyarakatnya. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Jambi patut diapresiasi atas kinerjanya yang luar biasa dalam merealisasikan target-target yang telah ditetapkan.

Dengan bantuan Dumisake Bedah Rumah, bukan hanya rumah-rumah yang diperbaiki, tetapi juga harapan dan mimpi masyarakat yang hidup dalam keterbatasan. Semoga program ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Jambi yang membutuhkan, seiring dengan visi dan misi Gubernur Jambi, Al Haris, dan Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani, dalam memajukan Provinsi Jambi menuju kesejahteraan dan keadilan sosial yang berkelanjutan. Mantap.(***)

* Penulis, Tenaga Ahli Gubernur Jambi Bidang Sumber Daya Manusia