Oleh : Musri Nauli

Zabak.id, OPINI – Beberapa waktu yang lalu, SK rekomendasi PPP diberikan kepada Al Haris – Sani. Penyerahan SK Rekomendasi langsung diserahkan Plt Ketua Umum PPP, Rabu tanggal 22 Mei 2024.

Ketika PPP Sudah mantap melabuhkan pilihannya di Pilgub 2024, maka secara administrasi, Al Haris – Sani sudah memenuhi persyaratan cukup untuk mendaftarkan ke KPU di Pilgub 2024.

Dengan suara PAN yang naik tajam dari 7 kursi naik menjadi 10 kursi (data sementara) dan PPP dari 3 kursi naik menjadi 5 kursi (data sementara), maka bergabungnya PPP dan PAN di Pilgub menarik untuk diikuti.

Pertama. Baru Al Haris- Sani yang sudah mempunyai persiapan matang. Selain tetap menggandeng Abdullah Sani sebagai wakil Gubernur Jambi 2024, persyaratan untuk mendaftar sudah lebih dari cukup.

Peristiwa ini mengingatkan ketika Pilgub 2020. Al Haris – Sani Sudah jauh-jauh hari “memiliki tiket” cukup untuk mendaftar.

Baca Juga :  Opini Musri Nauli: Al Haris di Kancah Nasional

PKS, PKB dan Partai Berkarya yang memiliki kursi 11 kemudian “ditopang kuat” dari PAN. Sehingga jauh-jauh hari hanya Al Haris – Sani selain sudah mantap dengan pasangan Pilgub 2020 juga sudah memiliki tiket yang cukup.

Kedua. Paska Pilkada 2020, Fadhil Arief  sebagai Bupati pemenang Bupati Batanghari kemudian terpilih menjadi Ketua DPW PPP. Mandat yang diterimanya kemudian membuat Fadhil Arief bekerja keras membangun partai. Peraihan kursinya melonjak tajam. Dari 3 kursi melonjak 5 kursi (data sementara) untuk DPRD Provinsi Jambi.

Belum lagi suara PPP Kabupaten Batanghari dari 4 kursi melonjak tajam berhasil merebut 9 kursi.

Begitu juga Al Haris. Setelah Pilgub 2020, Al haris sebagai Ketua MPW PAN Provinsi Jambi berhasil meraih suara signifikan. Bersama-sama dengan kemampuan seluruh personil PAN, raihan kursinya melonjak tajam. Dari dari 7 kursi naik menjadi 10 kursi (data sementara).

Baca Juga :  Bangkit untuk Tanjab Timur: Visi Laza-Aris Menyongsong Masa Depan

Keduanya memang istimewa. Selain memenangkan Pilkada 2020, perannya cukup sentral didalam membesarkan partainya.

Ketiga. Di Pilkada 2020, raihan suara keduanya memang tipis.

Namun untuk Batanghari, Al haris – Sani mendapatkan 58 ribu. Selisih sedikit dari Cek Endra – Munawarah sekitar 5 ribu lebih.

Sedangkan Fadhil Arief dan Bakhtiar meraih suara mencapai 59 ribu lebih. Tidak berbeda dengan raihan yang dicapai oleh Al Haris – Sani di Batanghari.

Namun dengan suara yang mencapai 59 ribu lebih kemudian mengantarkan kemenangan Fadhil Arief dan Bakhtiar kemudian menjadi pemenang Pilkada Batanghari 2024.

Dengan demikian antara “irisan” suara Al haris – Sani di Batanghari dengan Fadhil Arief dan Bakhtiar begitu kuat terhadap kemenangan Fadhil Arief dan Bakhtiar. Sekaligus melampaui target untuk Batanghari, Al haris – Sani hanya mempunyai target hanya 30 %.

Baca Juga :  "Beginilah Interaksi Suami Istri yang Menyenangkan Hati"

Sehingga peristiwa dan dukungan PPP terhadap rekomendasi untuk Pilgub Provinsi Jambi bukan sekedar hanya rekomendasi formalitas. Namun mempunyai “daya ikat” sekaligus “daya gedor” untuk Pilgub Provinsi Jambi.

Dengan demikian kesolidan Al Haris – Sani yang sudah jauh-jauh hari “mencukupi” untuk mendaftarkan diri ke KPU merupakan “keunggulan” yang tidak dimiliki oleh kandidat lain.

Tentu saja dengan semangat membangun dengan kebersamaan, dukungan berbagai partai masih tetap dibutuhkan. Formulir pendaftaran sekaligus pengembalian langsung dari Al Haris ke berbagai Partai membuktikan komitmen Al Haris – Sani sebagai peserta Pilgub 2024.

Sambutan langsung dari Ketua Partai seperti Partai Nasdem, PKS, PDIP dan Partai Gerindra adalah bentuk wujud kebersamaan partai-partai untuk mengikuti kontestasi pilgub 2024.

Dan tentu saja kabar baik akan diterima sebagai bagian dari proses politik yang Sehat di Provinsi Jambi.(***)